JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan koreksi terbatas pada perdagangan hari ini, Rabu 14 September setelah kemarin berhasil menguat signifikan menembus all-time high.
IHSG kemarin, ditutup menguat sebesar 63 poin atau 0,88 persen ke level 7.318. Sektor transportasi dan logistik, finansial, industrials, properties & real estate, energi, kesehatan, consumer non cyclicals, infrastruktur bergerak positif dan mendominasi kenaikan IHSG.
Nilai kapitalisasi pasar bursa melesat menjadi Rp9.554 triliun dan investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp1,42 triliun di semua pasar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memaparkan, berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi melemah pada rentang 7.236-7.362 hari ini. Sentimen yang mendominasi mayoritas berasal dari luar negeri.
“Akhirnya inflasi Amerika untuk Agustus secara year-on-year mengalami penurunan dari sebelumnya 8,5 persen menjadi 8,3 persen. Banyak proyeksi yang mengatakan bahwa inflasi akan turun hingga 8,1 persen. Namun ternyata, inflasi menolak untuk menyerah dibawah kendali The Fed,” jelas dia dalam riset.
Menurutnya, setelah data inflasi ini dirilis, muncul lagi pertanyaan ke permukaan apakah The Fed harus menarik tuas rem lebih keras.
BACA JUGA:
“Jawabannya tentu saja The Fed harus melakukan lebih banyak. Sama seperti yang disampaikan oleh Jerome Powell di Jackson Hole,” jelas Nico.
Hari ini, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan saham BBTN dengan target support dan resistensi 1.510-1.590, saham AALI pada 9.075-9.500, dan saham MDKA pada 4.290-4.460.