Kabar Terbaru! Petinggi BNI Angkat Bicara Soal Pencaplokan BTN
Ilustrasi (Foto: Dok. BNI)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) menyampaikan informasi terbaru perihal kabar akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) ke tubuh perseroan.

Melalui Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom, entitas berkode saham BBNI itu tidak membantah maupun mengamini rumor yang saat ini berkembang.

“BNI selalu mendukung rencana pengembangan bisnis oleh pemerintah dengan mempertimbangkan aspek bisnis untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI Sabtu, 27 Agustus.

Menurut Arom, sapaan akrab Mucharom, langkah perseroan selalu mengacu pada keputusan strategis yang disepakati oleh shareholders serta memberikan efek nyata bagi pengembangan bisnis ke depan.

“(Keputusan penting) Harus dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta negara,” tuturnya.

Arom menambahkan, secara terperinci dia menyebut jika BTN dan BNI memiliki kesamaan sebagai lembaga perbankan yang dikendalikan oleh pemerintah.

“Terkait dengan wacana akuisisi BTN, dapat kami sampaikan, bahwa sampai dengan saat ini hal tersebut belum ada arahan tindak lanjut dari pemegang saham untuk menjadikan aksi korporasi (corporate action),” tegas dia.

Arom menerangkan pihaknya kini juga tengah memiliki rencana penting lainnya untuk melanjutkan upaya ekspansi demi mencapai target yang telah ditentukan.

“BNI saat ini sedang fokus pada eksekusi agenda corporate transformation yang telah dicanangkan, dan juga kami menempatkan prioritas untuk optimalisasi kontribusi perusahaan anak, di mana saat ini kami sedang mengembangkan beberapa rencana strategis di bank digital, securities dan multifinance,” jelasnya.

VOI mencatat, selain wacana aksi korporasi terhadap BTN, BBNI sebelumnya telah selesai mencaplok Bank Mayora sebagai entitas anak usaha yang ditujukan dalam pengembangan pasar perbankan digital.

Dari sisi kinerja, BNI sukses membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 75,1 persen year on year (yoy) menjadi 8,8 triliun di sepanjang semester I 2022.

Torehan gemilang ini diraih berkat ekspansi yang solid seiring dengan fokus pertumbuhan yang sehat pada nasabah top tier.

Dari sisi intermediasi, BBNI tercatat sudah menyalurkan kredit Rp620,4 triliun di paruh pertama tahun ini. Bahkan, kredit restrukturisasi COVID-19 tercatat telah berada pada Rp62,9 triliun atau melandai dari posisi periode sama 2021 sebesar Rp 81,8 triliun.

Disebutkan pula, 64 persen debitur BNI yang terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran di atas base lending rate, sehingga perseroan optimistis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan di semua segmen.