JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mesti bangga. Empat bank milik Negara berhasil mengumpulkan laba bersih Rp73,5 triliun di sepanjang 2021 lalu.
Empat bank yang dimaksud adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Secara rinci, BRI meraup laba paling besar Rp32,22 triliun, disusul Bank Mandiri Rp28,02 triliun, BNI Rp10,89 triliun, serta BTN Rp2,37 triliun. Namun dari sisi pertumbuhan laba, BNI tercatat yang tumbuh paling kencang atau mencapai 232,2 persen, kemudian BRI 76 persen, Bank Mandiri 66,83 persen, dan BTN 48,3 persen.
Nilai total laba empat bank BUMN itu tumbuh 80,9 persen dari perolehan laba pada 2020 yang hanya mencapai Rp40,63 triliun.
Sepanjang 2020 yang merupakan tahun pertama pandemi COVID-19, membuat banyak perusahaan harus menanggung kerugian atau penurunan kinerja. Termasuk juga bank-bank milik negara ini.
Sekadar mengingatkan, pada 2020 laba BRI turun 45,65 persen dari Rp34,37 triliun di 2019 menjadi Rp 18,65. Begitu juga dengan Bank Mandiri yang turun 38 persen dari Rp27,5 triliun di 2019 menjadi Rp17,1 triliun.
Bahkan, laba BNI anjlok 78,7 persen dari Rp15,28 triliun pada 2019 menjadi Rp3,28 triliun.
Sementara hanya BTN saja yang mencatatkan lonjakan laba hingga 665,71 persen dari Rp209 miliar di 2019 menjadi Rp1,6 triliun.
BACA JUGA:
Perkiraan dividen
Bagi bank milik negara, keuntungan tidak akan dimakan sendiri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tiga dari empat bank BUMN ini membagikan sebagian keuntungannya sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Di sini, tentu saja pemerintah yang akan mendapat bagian dividen paling besar. Hal ini sesuai dengan presentase kepemilikannya di saham-saham bank BUMN tersebut.
Di BRI misalnya, per 31 Desember 2021, pemerintah menggenggam 53,19 persen. Kemudian di Bank Mandiri, saham milik pemerintah sebesar 52 persen.
Adapun di BNI dan BTN, pemerintah memiliki 60 persen saham.
Pada 2020 lalu, BRI dan Bank Mandiri membagikan 60 persen dari labanya sebagai dividen. Sementara BNI memberikan 25 persen laba, dan BTN tidak membagikan dividen karena seluruh labanya untuk memperkuat permodalan.
Jika mengacu pada rasio dividen 2020, maka tahun ini Bank BRI bisa membagikan dividen sekitar Rp19,33 triliun, Bank Mandiri Rp16,81 triliun, dan BNI Rp2,72 triliun. Adapun jatah pemerintah dari perkiraan dividen dari BRI Rp10,28 triliun, dari Bank Mandiri Rp8,74 triliun, dan BNI Rp1,63 triliun.
Artinya, dari tiga bank itu saja, pemerintah bisa meraup dividen Rp20,65 triliun.
Adapun masyarakat yang menjadi pemegang saham empat bank BUMN ini pun akan kebagian sesuai dengan porsi kepemilkannya.
Kepastian nilai dividen ini akan ditentukan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) masing-masing bank. Empat bank ini baru akan menggelar RUPS pada Maret mendatang. Kita tunggu saja.