Bank Indonesia Klaim Rupiah Menguat Setelah Suku Bunga Acuan Naik
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa keputusan menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada awal pekan ini membawa sejumlah dampak positif.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan indikasi itu tercermin dari tren penguatan nilai tukar rupiah.

“Setelah Bank Indonesia menaikan suku bunga, kami melihat nilai tukar rupiah kita menguat,” ujarnya ketika hadir dalam rapat kerja dengan DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Agustus.

Menurut Destry, catatan tersebut menjadi salah satu dari indikator positif perekonomian Indonesia. Adapun, berbagai hal lain adalah kembalinya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik (capital inflow), khususnya untuk instrumen obligasi.

“Kemudian yang selanjutnya adalah terjaganya pasokan valas di domestik, serta adanya perspektif positif atas perekonomian nasional oleh investor asing yang masuk,” tutur dia.

Destry menambahkan, situasi ini membawa angin segar bagi Indonesia di tengah tekanan yang belum berakhir.

“Ini tentu prestasi karena ketidakpastian di pasar keuangan global masih sangat tinggi,” tegasnya.

Seperti yang diketahui, Bank Indonesia mengambil kebijakan menaikan suku bunga 25 bps menjadi 3,75 persen dari sebelumnya 3,50 persen.

Langkah otoritas moneter mengerek BI rate tersebut menjadi yang pertama di era pandemi setelah suku bunga terendah sepanjang sejarah 3,50 persen bertahan sejak 2020 lalu.