JAKARTA - Seiring transformasi digital, PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) meluncurkan kampanye marketing bertajuk #DemiKamu di Jakarta, Rabu 24 Agustus.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman yang didampingi Direktur Keuangan & Strategi CIMB Niaga Finance Imron Rosyadi.
Ristiawan menjelaskan, kampanye #DemiKamu merupakan komitmen CNAF dalam memenuhi beragam kebutuhan nasabah. Tema #DemiKamu dipilih untuk menyampaikan pada nasabah bahwa CIMB Niaga Finance adalah sebuah perusahaan pembiayaan yang berorientasi pada nasabah (customer centric).
Untuk mendukung kampanye #DemiKamu, CIMB Niaga Finance sudah menyiapkan berbagai inovasi digital untuk mempermudah dan mempercepat proses akuisisi nasabah secara end to end.
Transformasi digital memungkinkan calon nasabah mengajukan pembiayaan di CNAF hanya dalam waktu kurang dari sejam. Proses kilat ini dimungkinkan karena CIMB Niaga Finance memanfaatkan teknologi Straight Through Processing (STP). Selain itu, nasabah mendapatkan kemudahan dengan hanya menyediakan KTP dan NPWP.
"#DemiKamu, kami melakukan extra miles untuk memberikan yang terbaik," kata Ristiawan.
Melalui #DemiKamu, nasabah dimanjakan dengan kenyamanan dalam pengajuan pembiayaan yang cepat dan mudah, dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dengan beragam fasilitas, layanan pembiayaan CIMB Niaga Finance tidak memerlukan kehadiran fisik sehingga mendukung nasabah dalam menerapkan protokol kesehatan.
#DemiKamu merupakan sebuah realisasi dari semua upaya CNAF untuk lebih mengenal dan memahami kebutuhan nasabah. Baik dari kemudahan, sampai kecepatan proses pembiayaan.
Kinerja Semester I 2022
Pada saat yang bersamaan, CNAF melaporkan jumlah pembiayaan baru (Booking) sebesar Rp4,47 triliun pada semester I tahun 2022, naik sebesar 103 persen year-on-year (YoY), dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp2,20 triliun.
BACA JUGA:
Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, perseroan berhasil membukukan laba sebelum Pajak atau PBT (profit before tax) sebesar Rp246 miliar, naik sebesar 90 persen YoY dibandingkan semester I tahun 2021 sebesar Rp129 miliar.
Di samping itu, Perseroan konsisten mempertahankan rasio kredit bermasalah atau NPF (non performing financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 0,92 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama di tahun 2021.
Selain itu, rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Per 30 Juni 2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 8,25 persen dan 24,87 persen.
"Tahun 2022 merupakan tahun dimana bisnis otomotif sudah mulai kembali seperti sebelum pandemi. Hal tersebut terlihat dari aktivitas masyarakat yang sudah berlangsung normal. Hal ini sejalan dengan berbagai stimulus yang telah dikeluarkan pemerintah dalam percepatan ekonomi," pungkas Ristiawan.