Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) berharap, sudah saatnya busana muslim atau modest fesyen Indonesia menguasai dan membanjiri pasar Internasional (go global).

Apalagi, kata Zulhas, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.

"Saya kira saatnya Indonesia go global, menguasai dunia, khususnya pakaian-pakaian muslim ini. Kami akan mendukung, Kementerian Perdagangan, apa-apa yang diperlukan," kata Zulkifli di Jakarta, Selasa, 23 Agustus.

Ia mengaku, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mendukung para desainer lokal yang memiliki visi untuk menghadirkan karya-karyanya di pasar luar negeri sehingga Indonesia dapat menjadi kiblat fesyen muslim dunia.

“Tapi prinsipnya kami, dari Kemendag khususnya, tentu pemerintah mendukung penuh agar kita bisa menjadi kiblat pakaian muslim dunia. Dan kita juga bisa menjadi nanti tidak hanya 1,1 persen, mudah-mudahan nanti share kita di bidang pakaian muslim ini menjadi terbesar di dunia,” ujar Zulhas.

Zulhas menyebutkan, ekspor pakaian muslim semester pertama mencapai 2,8 miliar dolar AS atau naik sebesar 39,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 senilai 2,04 miliar dolar AS.

“Walaupun naik, tapi masih kecil. Kita berada pada posisi ke-13 eksportir pakaian muslim dunia, kita punya share sekitar 1,86 persen, kecil sekali,” katanya.

Ia mengatakan pemerintah saat ini menyiapkan jalan tol melalui perjanjian-perjanjian kerja sama dengan negara lain agar ekspor produk fesyen tidak mengalami hambatan, seperti perjanjian kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang saat ini tinggal menunggu ratifikasi.

“Kita sekarang sudah punya hub untuk Afrika, Timur Tengah, Bangladesh, Pakistan, India, itu melalui UEA, Dubai, dengan pajak nol persen. Pendek kata, segala sesuatu kita siapkan agar ini menjadi tonggak bagi kita untuk menyerbu pasar internasional, termasuk tentu pakaian muslim ini,” katanya.

Menuju gelaran puncak Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan diadakan pada Oktober mendatang, Zulkifli berharap acara tahunan itu menjadi titik tonggak bagi modest fesyen untuk menyerbu pasar dunia.

Tak hanya JMFW, Zulhas mengatakan, pihaknya akan mendukung acara fesyen skala Internasional yang diikuti oleh jenama lokal.

"Kemendag itu ada 40 ITPC, perwakilan. Jadi nanti kalau ada pameran-pameran sejenis, kami akan usahakan untuk mengirim perancang-perancang kita ini untuk pameran sekaligus untuk menjaring pengusaha-pengusaha di negara itu yang mengadakan pameran," pungkas Zulhas.