Gubernur Jatim: Potensi Desainer dari Kalangan NU Harus Berkembang
Ra Nasih dan istri Ning Ficky Aisya sekaligus desainer asal Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan saat memeragakan busana muslim rancangannya di 'Tupal Fashion Night' saat gelaran 'Kick Off' 1 Abad NU di Tugu Pahlawan Surabaya/ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim.

Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginginkan potensi sebagai seorang desainer dari kalangan Nahdlatul Ulama harus terus berkembang sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat.

"Ini bukti bahwa NU saat ini sudah banyak melakukan inovasi di berbagai sektor, bahkan sampai di dunia fesyen," ujarnya di Surabaya dilansir ANTARA, Jumat, 29 Juli.

Khofifah mengapresiasi gelaran fesyen bertajuk "Tupal Fashion Night" yang digelar dalam rangka "Kick Off" 1 Abad NU di Tugu Pahlawan Surabaya pada Kamis (28/7) malam.

Pada momen ini, sejumlah model tampil dalam peragaan busana karya desainer Ning Ficky Aisya yang merupakan istri Ra Nasih dari Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan, serta seorang warga NU lainnya, Listya Ayu Qudus.

Selain diperagakan model profesional, gaun muslim karya kedua desainer tersebut juga diperagakan oleh Gawagis dan Nawaning, antara lain Gus Haris dan Ning Marisa (Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Gus Ahmad dan Ning Sheila (Ponpes Lirboyo Kediri), Lora Nasikh dan Ning Vikcy (Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan), serta beberapa lainnya.

Selanjutnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta istri, Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan dan istri, hingga Rektor Unesa Prof. M. Nurhasan dan istri juga tampil berjalan di atas panggung.

Sementara itu, kegiatan "Kick Off" 1 Abad NU diharapkan menjadi momentum penting bagi organisasi untuk terus berkembang menjadi semakin modern.

"Harapan kami, NU bisa terus bertumbuh dan Pemprov Jatim bersama NU terus berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Gubernur Khofifah.

Selain fesyen ditampilkan juga atraksi Pagar Nusa, Barongsay Kelenteng Boen Bio, paduan suara Polrestabes Surabaya, Qori' dari Kodam V/Brawijaya, dan 100 Ishari Milenial SMA-SMAK Sunan Kalijogo Malang.

Kemudian, tausiyah oleh KH Agoes Ali Masyhuri serta puisi kebangsaan yang dibacakan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim dan Ketua MUI Jatim KH Mutawakkil Alallah.

Sementara itu, Ketua Panitia "Kick Off" 1 Abad NU yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Sochib mengatakan bahwa perjalanan 100 tahun NU merupakan pertanda dari perubahan peradaban.

Untuk itu, kata dia, PWNU mengusung narasi dari pesantren untuk peradaban dan perdamaian dunia.

"Kami mengambil tema harmoni kolaborasi inovasi. Dengan harmoni maka stabilitas negeri terjaga dan masyarakat tenang dalam melakukan ritual keagamaan," katanya.