Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keinginannya agar Indonesia dapat mengekspor beras untuk membantu krisis pangan yang dihadapi dunia saat ini. Keinginan tersebut berangkat dari Indonesia yang telah berhasil swasembada beras sejak 2019.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022, disiarkan dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Kita mendapatkan sertifikat penghargaan dari International Rice Research Institute untuk sistem ketahanan pangan kita dan swasembada beras ini yang harus kita pertahankan dan kita tingkatkan. Sehingga tidak hanya swasembada beras, tetapi nanti bisa ekspor beras ikut mengatasi kelangkaan pangan di beberapa negara," katanya, Kamis, 18 Agustus.

Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan bahwa harga beras di beberapa negara telah menyentuh Rp50.000 per kg. Sementara Indonesia masih bisa dikendalikan pada angka Rp10.000 per kg.

"Kita ini harus bersyukur, utamanya harga beras masih bisa kita kendalikan dengan baik. Harga beras di angka rata-rata Rp10.000. Coba lihat di negara-negara lain Kemarin saya cek di kedutaan coba lihat harga beras di Jepang Rp66.000, Korsel Rp54.000, Amerika Rp53.000, di China Rp26.000," ucapnya.

Jokowi pun meminta ini terus dipertahankan, mengingat saat ini semua negara menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit. Bahkan, ada 60 negara yang diprediksi akan mengalami kebangkrutan ekonomi.

"Ini lah yang saya sampaikan kita tidak boleh bekerja standar, nggak bisa lagi. Karena keadaannya tidak normal. Kita tidak boleh bekerja rutinitas, karena memang keadaannya tidak normal, tidak bisa kita memakai standar-standar baku, standar-standar pakem tidak bisa," katanya.