Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan fakta bahwa Indonesia sudah tak lagi melakukan impor untuk komoditas beras konsumsi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Seperti diketahui, selama tiga tahun terakhir pada 2019 sampai 2021, RI juga konsisten tidak membuka importasi beras karena produksi nasional yang mencukupi kebutuhan pangan.

Tercatat, produksi beras nasional rata-rata mencapai 31,3 juta ton pada 2019-2021.

Kata Jokowi, capaian tersebut juga didukung dengan pembangunan dan irigasi yang mendorong peningkatan produktivitas nasional.

“Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Untuk beras konsumsi. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional kita,” katanya dalam acara Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR RI-DPD RI, Selasa, 16 Agustus.

Kata Jokowi, Indonesia juga baru saja menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras dan baiknya sistem ketahanan pangan yang dimiliki.

“Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute yang disaksikan oleh FAO karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengatakan stok beras nasional hingga April 2022 mencapai 10,2 juta ton. Ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki sistem ketahanan pangan yang baik.

“Stok (beras) kita di lapangan jumlahnya di akhir April 2022 tertinggi, yaitu 10,2 juta ton. Kalau ditanya barangnya ada di mana? ada di masyarakat, di petani, di restoran-restoran juga di Bulog plus beberapa industri-industri pangan,” katanya.