Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa keberadaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan ide sederhana masyarakat yang kemudian direalisasikan menjadi kegiatan produktif dan berkontribusi cukup signifikan bagi perekonomian nasional.

Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus hadir dalam aktivitas bisnis UMKM guna mendorong tingkat sumbangsih yang lebih tinggi.

“Jadi UMKM memang memiliki keuletan dan terus tidak mengenal menyerah. Karena itu pemerintah mencoba untuk mendukung lebih banyak UMKM agar bisa menjadi sampai tujuan lebih banyak lagi,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip redaksi pada Minggu, 14 Agustus.

Menurut Menkeu, pemerintah kini berupaya membantu para pelaku usaha untuk bisa menembus pasar mancanegara.

“Ini akan memberikan semangat yang lebih besar lagi kepada seluruh pebisnis dan juga jajaran di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC) agar bagaimana kita memperbaiki seluruh sinergi untuk membantu UMKM,” tuturnya.

Sebagai implementasi di lapangan, bendahara negara menyebut pemerintah tetap memberikan keberpihakan kepada UMKM melalui berbagai program, seperti subsidi, insentif, keringanan, pembiayaan, termasuk fasilitas kepabeanan untuk mendorong ekspor dan juga layanan lelang produk UMKM.

“Berbagai dukungan APBN untuk UMKM bertujuan mendorong pelaku usaha bangkit kembali, mampu naik kelas, menembus pasar ekspor dan ikut menyokong pulihnya ekonomi nasional,” tegasnya.

Sebagai contohnya Menkeu menjelaskan jika pemerintah membentuk instrumen ultra mikro untuk membantu akses modal. Menurutnya, halangan pertama UMKM melanjutkan idenya yaitu tidak adanya modal yang cukup.

“Halangan pertama biasanya nggak punya modal, makanya pemerintah membentuk bahkan sampai yang disebut instrumen ultramikro karena yang dipinjam kadang-kadang cuma butuh Rp2,5 juta, Rp5 juta, Rp10 juta,” tutup Menkeu Sri Mulyani.