Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) persiapkan kelengkapan Depo LRT Jabodebek di Bekasi untuk kepentingan menyimpan, memeriksa, merawat, serta memperbaiki sarana LRT beserta komponen pendukungnya.

"Sebagai moda transportasi paling modern yang akan beroperasi di Indonesia, LRT Jabodebek tentu membutuhkan dukungan fasilitas perawatan yang mumpuni,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus Joni dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 10 Agustus.

Depo LRT Jabodebek itu berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur, Kabupaten Bekasi, dengan luas sekitar 100.000 meter persegi. Area Depo yang sudah siap digunakan adalah area Mesin Bubut Roda Jenis Underfloor, Stabling, Automatic Train Wash Plant (ATWP) dan bangunan Operation Control Center (OCC). Sedangkan untuk area Light Maintenance dan Heavy Maintenance, saat ini masih dalam tahap pembangunan dengan progres 85,11 persen.

Sebelumnya, kata dia, sarana LRT Jabodebek ditempatkan di jalur-jalur LRT Jabodebek.

Kini setelah area stabling di Depo LRT Jabodebek dapat ditempati, sarana LRT Jabodebek sudah menempati area stabling atau area penyimpanan sarana LRT Jabodebek. Terdapat 20 jalur pada area stabling untuk melindungi sarana LRT Jabodebek dari cuaca panas, hujan, dan gangguan eksternal lainnya.

Area Light Maintenance memiliki 10 jalur dan digunakan untuk pemeriksaan serta perawatan ringan seperti pemeriksaan dan perawatan harian serta perawatan bulanan dengan siklus 1, 3, 6, dan 12 bulan.

Sedangkan area Heavy Maintenance memiliki 4 jalur digunakan untuk perawatan besar dengan siklus tahunan.

Depo LRT Jabodebek juga memiliki area test track sebanyak satu jalur yang digunakan sebagai tempat pengetesan sarana LRT Jabodebek setelah dilakukan perawatan atau perbaikan.

"Dengan adanya test track tersebut, maka jalur LRT Jabodebek hanya digunakan untuk operasional," ujarnya.

Selanjutnya, fasilitas unggulan Depo LRT Jabodebek yaitu terdapat ATWP sebanyak 1 Jalur yang digunakan sebagai tempat pencucian sarana LRT Jabodebek secara otomatis.

Cara pencucian menggunakan ATWP yakni kereta LRT Jabodebek melaju di jalur ATWP untuk pembasahan awal dan disemprot sabun di bagian kaca depan, belakang, dan samping kemudian disikiat. Kemudian dilakukan pembilasan awal, penyikatan atap, dan diakhiri dengan pembilasan akhir.

Setelah selesai proses pencucian kereta LRT Jabodebek keluar dari alat ATWP dalam keadaan bersih. Pencucian dengan sistem ini memakan waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencucian manual dengan hasil yang baik.

Menurut dia, pencucian otomatis ini sangat efektif dan efisien karena memiliki sistem pengolahan air limbah (Water Treatment System) dimana air hasil pencucian diolah agar tidak mencemari lingkungan.

Melalui sistem itu, air yang digunakan setelah pencucian akan ditampung dan diolah dengan cara memisahkan air dengan tanah pasir, oli, dan gemuk sehingga air tersebut tidak mencemari lingkungan sekitarnya.

"KAI sangat memperhatikan faktor lingkungan untuk proses pencucian LRT Jabodebek. Untuk pembilasan akhir pun, KAI menggunakan demineralizing water atau air murni tanpa kandungan mineral atau zat-zat kimia sehingga tidak mencemari lingkungan," kata Joni.

Lebih lanjut Joni mengatakan, area lain yang sangat vital pada Depo LRT Jabodebek yaitu area OCC yang berfungsi sebagai tempat administrasi dan pusat kendali utama.

LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC. Selain itu di area OCC akan diinstal train simulator untuk melatih kemampuan train attendant dalam mengemudikan LRT.

Nantinya juga akan terdapat fasilitas-fasilitas perawatan kereta LRT Jabodebek seperti mesin bubut roda, catu daya kereta, rail shunter yang dapat digunakan untuk gerakan langsir, mobile lifting jack untuk mengangkat train set, dan lainnya.

Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya.

Ia menambahkan saat ini progres LRT Jabodebek secara keseluruhan telah mencapai 84,22 persen.

Berbagai aspek telah dipersiapkan melalui berbagai tahap pengujian untuk menjamin keandalan operasional dan keselamatan pelanggan ke depannya.

"KAI mempersiapkan moda LRT Jabodebek sebaik mungkin dengan berbagai peralatan modern dan berkualitas. Sehingga dalam jangka waktu yang panjang, transportasi LRT Jabodebek tetap dapat diandalkan," tutup Joni.