Bagikan:

JAKARTA - Peritel dari Grup Djarum milik konglomerat Hartono Bersaudara, PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mencatat rugi bersih senilai Rp22,34 miliar di kuartal I 2022. Capaian itu berbanding terbalik dari periode sama tahun lalu dengan mencetak laba Rp5,98 miliar.

Dalam laporan keuangan RANC, dikutip Selasa 2 Agustus, rugi terjadi di saat emiten ritel 'Ranch Market' itu membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 1,74 persen menjadi Rp738,86 miliar, lebih tinggi dari posisi laba tiga bulan awal 2021 senilai Rp726,22 miliar.

Secara rinci, penjualan barang di supermarket mengalami kenaikan sekaligus menjadi tulang punggung pemasukan RANC. Dari segi geografis, kontribusi terbesar berasal dari penjualan di wilayah barat, dibandingkan area timur, yang masing-masing mencapai Rp652,67 miliar, dan Rp96,10 miliar.

Sejumlah beban menjadi faktor yang membuat perseroan rugi. Tercatat beban pokok RANC membengkak 2,71 persen menjadi Rp570,74 miliar (yoy). Bagian terbesar datang dari biaya persediaan awal dan pembelian. 

Selanjutnya beban penjualan juga meningkat menjadi total Rp125,46 miliar (yoy), yang mayoritas ditimbulkan dari kenaikan gaji dan tunjangan, penyusutan aset, membengkaknya biaya sewa, biaya listrik, air, dan gas, ditambah dengan kenaikan biaya iklan dan promosi.

Kinerja kurang memuaskan di kuartal I 2022 ini membuat RANC mencatat rugi per saham dasar sebesar Rp14, dibandingkan laba per saham sebesar Rp4 yang dicapai tiga bulan awal tahun lalu.

Per 31 Maret 2022, RANC mencetak total aset sebesar Rp1,51 triliun, terjaga dari akhir 2021 dalam jumlah yang sama. Kewajiban pembayaran utang atau liabilitas meningkat tipis menjadi Rp1,03 triliun dari akhir 2021 sebesar Rp1,00 triliun, sedangkan modal atau ekuitas RANC menyusut 4,28 persen menjadi Rp485,35 miliar, dari akhir tahun lalu di angka Rp507,06 miliar.