JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan perkembangan terkini pemberlakukan BI Fast mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir.
Dalam catatan Perry, nilai transaksi keuangan melalui kebijakan bank sentral ini sudah mencapai Rp339 triliun pada sepanjang kuartal II 2022.
“Hasil itu jauh lebih tinggi dari triwulan I 2022 yang sebesar Rp139 triliun,” ujarnya melalui kanal digital ketika menjawab pertanyaan wartawan pada Senin, 1 Agustus.
Adapun, dari sisi volume transaksi juga mengalami tren yang sama dari sebelumnya 41 juta transaksi di triwulan pertama menjadi 87 juta transaksi di triwulan kedua.
Melalui torehan yang didapat pada semester I tersebut, bos BI optimistis pemanfaatan BI Fast bakal semakin tinggi hingga penutupan tahun nanti.
"Kami memperkirakan untuk keseluruhan periode 2022 jumlah transaksinya bisa mencapai 459 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp1.782 triliun," tutur dia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, BI Fast adalah layanan terbaru dari Bank Indonesia yang memungkinkan transaksi nasabah antarbank menjadi lebih murah dengan biaya Rp2.500 dari sebelumnya sekitar Rp6.500.
Saat ini sudah ada 52 lembaga keuangan yang telah terhubung dengan fasilitas BI Fast yang mewakili 82 persen dari pangsa pasar sistem pembayaran nasional.
BI Fast sendiri pertama kali diluncurkan pada akhir 2021 lalu serta diharapkan dapat mendorong inovasi transaksi pembayaran cepat, mudah, murah dan aman bagi seluruh masyarakat.