JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, komitmen mengenai kinerja ekonomi, transisi energi, kesehatan global hingga perpajakan internasional yang adil sangat berperan dalam mengatasi tingkat kemiskinan.
“Ini semua tentang menyediakan sumber daya yang cukup sehingga kita dapat mengatasi masalah kemiskinan,” kata Suahasil dikutip dari ANTARA, Rabu, 27 Juli.
Suahasil mengatakan, keempat poin tersebut merupakan komitmen dari para menteri keuangan dan bank sentral dari negara anggota G20.
Ia menjelaskan, anggota G20 berkomitmen untuk menjaga kinerja ekonomi dengan menggunakan semua instrumen kebijakan baik fiskal, moneter, pembangunan hingga ketenagakerjaan.
Anggota G20 juga setuju untuk meningkatkan kesadaran, pengawasan, kesiapsiagaan terhadap situasi kesehatan global yang berpengaruh terhadap kinerja ekonomi.
G20 pun sepakat untuk menciptakan Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF) yang akan menjadi penghubung antara ekonomi dan kesehatan.
Dana yang merupakan respons terhadap kesiapsiagaan pandemi itu telah mendapat komitmen mencapai 1,28 miliar dolar AS dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia.
"Ini akan dikelola oleh Bank Dunia di bawah tata kelola tertentu yang akan dibahas di bawah kerangka Bank Dunia," ujar Suahasil.
Sementara komitmen mengenai keuangan berkelanjutan dilakukan G20 melalui transisi energi yakni seperti Indonesia yang akan menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dan membangun lebih banyak pembangkit listrik energi terbarukan.
BACA JUGA:
Dalam jangka pendek, Indonesia mencoba mengelola situasi melalui pembangunan infrastruktur yang sangat penting untuk mendukung transisi energi.
Selanjutnya, untuk komitmen terakhir para anggota G20 adalah mengenai melanjutkan implementasi perpajakan internasional yang adil bagi seluruh negara.
Ia menjelaskan, empat komitmen G20 tersebut sangat berkaitan dengan upaya menekan laju kemiskinan karena komitmen-komitmen itu merupakan respons untuk mengatasi dampak krisis yang mengakibatkan peningkatan jumlah kemiskinan.
"Sekarang mengapa saya menjelaskan hal ini? Karena semua itu tentang orang-orang kita,” kata Suahasil.