JAKARTA - Manajemen pengembang properti, PT Cowell Developement Tbk (COWL) menyampaikan bahwa secara umum perseroan masih beroperasi. Namun demikian manajemen perseroan mengaku, saat ini masih terkendala dalam pembangunan dan penyelesaian proyek-proyek yang sebelumnya direncanakan.
Terkait kondisi perusahaan saat ini, Direktur Cowell Development, Pikoli Sinaga menyatakan, setelah Perseroan digugat pailit pada bulan Juni 2020, COWL berupaya untuk bisa mengadakan perjanjian perdamaian dengan para kreditur.
"Dan bersyukur bahwa perjanjian tersebut dapat tercapai dan di homologasi (selanjutnya disebut perjanjian Homologasi). Sehubungan dengan adanya perjanjian tersebut, maka saat ini kami menjalankan perusahaan sesuai dengan kondisi yang tertuang dalam perjanjian Homologasi tersebut," kata Pikoli, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose, di Jakarta, Jumat 15 Juli.
Lebih lanjut Pikoli mengatakan, perseroan tengah berupaya menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada kreditur secara bertahap sesuai homologasi dengan masing-masing kriteria kreditur dengan tengat waktu Oktober 2022.
"Kami sedang berupaya untuk dapat memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut," tegasnya.
Sebagai informasi, RUPST yang digelar hari ini telah menyetujui pengangkatan Joksan Melkisedek mengantikan Harijanto Thany yang mengundurkan diri dari jabatan Presiden Komisaris.
BACA JUGA:
Selain itu, RUPST juga telah menerima laporan keuangan tahun buku 2019 yang mencatatkan rugi bersih senilai Rp959,85 miliar. Dijelaskan kerugian yang diderita perseroan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan nilai aset persediaan dan goodwill.
"Kedua penyebab itu telah berdasarkan penilaian dari penilai publik," jelasnya.
Namun demikian, menurut Pikoli menambahkan bahwa perseroan tengah menyiapkan laporan keuangan tahun 2020 dan tahun 2021. "Semoga kondisi pandemi Covid-19 benar benar pulih sehingga tidak terkendalam dalam penyusunan laporan," pungkasnya.