JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa pandemi telah menghadirkan momentum untuk mempercepat digitalisasi dalam pemanfaatan transaksi dan aktivitas ekonomi.
Deputi Gubernur BI Aida Budiman mengatakan digitalisasi sistem pembayaran Indonesia yang didukung inisiatif Blue Print Sistem Pembayaran (BSPI 2025) menjadi game changer untuk upaya pulih bersama dan membangun ekonomi berkelanjutan.
“Sinergi yang disertai dengan inisiatif fintech maupun pelaku keuangan digital lokal diperlukan untuk mendorong ekonomi Indonesia terus berkembang,” ujarnya saat berbicara di forum side event G20 Finance Track pada Rabu, 13 Juli.
Menurut Aida, tiga inisiatif pembayaran digital BI bersama industri nasional sebagai tindak lanjut BSPI 2025 antara lain QRIS, BI-FAST dan SNAP. Kata dia, upaya tersebut menjadi langkah penting bagi perluasan akses pembayaran untuk seluruh masyarakat.
BACA JUGA:
“BI menghadirkan tiga komitmen untuk mengakselerasi ekonomi digital dan ekosistem keuangan. Pertama, reformasi regulasi untuk mempercepat konsolidasi industri. Kedua, pengembangan infrastruktur. Serta yang terakhir adalah pengembangan pasar yang efisien dan seimbang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Aida menjelaskan digitalisasi yang inklusif dan berkelanjutan harus terbuka luas bagi masyarakat serta memungkinkan kolaborasi lebih lanjut antar pemangku kepentingan yang ada.
“Ini harus bisa mengurangi ketimpangan bagi masyarakat umum dan memperkuat sinergi, baik itu dari sisi regulator maupun pelaku usaha,” tutup dia.