Tampung Keluhan Petani Sawit soal Harga TBS, Mendag Zulhas Janji Percepat Ekspor CPO
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Foto: Dok Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menampung keluhan para petani sawit terkait rendahnya harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.

Saat ini harga TBS sangat tertekan, bahkan berada di level Rp1.000 per kilogram (kg).

Hal ini dilakukan saat sesi dialog dengan petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Lampung di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu, 9 Juli kemarin.

"Dari hasil diskusi dengan para petani sawit di Lampung, kami mendapat gambaran situasi yang dihadapi petani sawit," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 11 Juli.

Dalam kesempatan itu, Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah sudah meminta pelaku usaha membeli TBS seharga Rp1.600 per kg.

"Kami juga menyampaikan kepada para petani bahwa pelaku usaha telah diminta membeli TBS paling sedikit diharga Rp1.600 per kg," kata Mendag Zulhas.

Untuk mendongkrak penyerapan TBS petani, kata Zulhas, pemerintah terus berupaya mendorong percepatan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Harapannya, tangki CPO segera kosong dan TBS petani dapat kembali diserap.

"Untuk mengatasi permasalahan yang ada, Kemendag terus mendorong ekspor CPO agar tangki-tangki CPO kembali kosong dan TBS petani dapat diserap kembali," ujarnya.

Ketua Umum PAN ini mengatakan, program pemerintah untuk menstabilisasikan minyak goreng juga harus bermanfaat bagi petani sawit maupun pengusaha.

"Kami ingin hasil dari sawit ini dirasakan betul manfaatnya, baik oleh petani, pengusaha, dan konsumen," katanya.

Saat berdialog, Ketua DPW Apkasindo Provinsi Lampung Abdul Simanjuntak menyampaikan, para petani sawit mengharapkan solusi pemerintah untuk membantu menaikkan harga TBS.

"Kami mengharapkan Menteri Perdagangan dapat membantu memperbaiki harga TBS untuk menopang kesejahteraan petani," kata Abdul.