JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memasang target harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani bisa berada di level Rp2.400 per kilogram (kg). Untuk mencapai target ini, dia mengatakan pemerintah melakukan berbagai upaya.
"Kita akan melakukan segala upaya untuk tandan buah segar ini. Saya sudah hitung, harusnya harganya Rp2.400," ujarnya usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 18 Juli.
Zulhas saapan akrab Zulkifli Hasan meyakini harga TBS ini akan setelah pemerintah menghapus sementara pungutan ekspor 200 dolar AS per ton. Namun, diakuinya, untuk mengerek naik harga TBS dibutuhkan waktu.
"Harga TBS di tingkat petani bisa Rp2.400 per kg. Tentu perlu waktu ya karena ini (penghapusan pungutan ekspor) kan baru berlaku 2-3 hari ini," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Zulhas menjelaskan bahwa total produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sendiri sebanyak 48 juta ton. Sementara, jika ditambah dengan sisa stok tahun lalu 4 juta ton, maka pasokannya menjadi 52 juta ton. CPO tersebut, lanjut Zulhas, akan digunakan untuk B30 sebanyak 9 juta ton.
BACA JUGA:
Sedangkan sisanya, kata Zulhas, digunakan untuk produk hilir seperti minyak goreng (migor), margarin, dan lain-lain sebanyak 30,6 juta ton.
"Jadi CPO itu kira-kira hanya 3,4 juta. Catat itu ya. Jadi dari 52 juta, yang diekspor dalam bentuk CPO itu hanya 3,4 juta sebetulnya. Sedikit. Tapi itu pun sebenarnya masih terjadi hambatan tanki penuh, sehingga tandan buah segar ini menjadi harganya menjadi murah," ucapnya.