Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, kuota Pertalite dan Solar subsidi diperkirakan jebol akhir tahun ini.

Hal tersebut didasari peningkatan mobilitas penduduk dan tren penjualan BBM subsidi yang terus bertambah.

Adapun kuota Pertalite tahun 2022 sebesar 23 juta kiloliter (KL).

"Prediksi kami dengan tren hari ini, konsumsi pertalite akan meningkat menjadi 28,5 juta KL," ujar Nicke kepada wartawan, Kamis, 7 Juli.

Dikatakan Nicke, pemerintah tengah merevisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Revisi aturan ini, kata dia, dapat mengurangi volume konsumsi Pertalite menjadi 26,7 juta KL.

"Potensi kerugian karena kompensasi yang tidak diganti sebesar Rp20,65 triliun," tutur Nicke.

Selain Pertalite, kuota Solar subsidi juga diprediksi bakal jebol.

Kuota Solar subsidi ditetapkan sebesar 14,9 juta KL, sementara peningkatannya bisa mencapai 17,2 juta kl, di atas kuota yang ditetapkan.

"Industri juga menggeliat. Maka volume solar subsidi meningkat dari kuota yang ditetapkan 14,9 juta kl. Penggunaan bisa naik 17,2 juta kl," ungkap Nicke.

Nicke menambahkan dengan revisi aturan penerima subsidi BBM, diprediksi peningkatannya lebih rendah pada level 16,36 juta kl.