JAKARTA - Produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TGRU) tengah bersiap menjadi perusahaan publik pada 8 Juli nanti. Perseroan melepas 1,5 miliar saham dengan harga perdana Rp210 per saham.
Dari aksinya itu, Cerestar akan meraup dana Rp315 miliar. Dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).
Dalam keterangannya, Senin 4 Juli, Cerestar merinci, sekitar 46,67 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM sebesar 600 MT/hari. Kemudian, 20 persen akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM.
Selain itu, Sekitar 33,33 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon.
Dalam rangka pelaksanaan penawaran umum perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain menjelaskan mengenai penggunaan dana IPO, Cerestra juga berkomitmen membagikan dividen kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya sebesar 20 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Rencana ini akan dilaksanakan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan, serta tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Cerestar didirikan pada 10 Agustus 2020 dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha produksi produk-produk tepung olahan gandum seperti tepung terigu untuk konsumsi (food & bakery ingredients) dan bahan baku pakan ternak (feed ingredients).
Saat ini Perseroan melalui perusahaan anak memiliki total kapasitas produksi sebesar 1.600 MT/hari dan memiliki lima brand produk tepung terigu yaitu Bakerstar, Falcon, Seagull, Dragonfly dan Starfish.
Informasi saja, kinerja keuangan Cerestar pada 2021 melesat tinggi. Penjualannya mencapai Rp3,42 triliun, naik 361,29 persen dari Rp741,4 miliar pada 2020.
Sementara itu, laba bersihnya juga ikut naik dari Rp16,64 miliar menjadi Rp26,8 miliar.