Peluang Investasi Kripto Menjanjikan, Begini Cara Analisa Teknikal Bitcoin Agar Untung
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Turunnya harga aset kripto saat ini tak mempengaruhi minat investor. Bahkan jumlah investor kripto terus tumbuh pada 2022. Namun, ada hal penting yang mesti dipahami investor, yaitu cara analisa teknikal Bitcoin.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti merilis laporan terbaru terkait jumlah investor aset kripto di Indonesia dan transaksi perdagangan yang dihimpun sampai Mei 2022.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa dari akhir Desember 2021 sampai Mei 2022, terdapat penambahan 3 juta investor dari 11,2 juta menjadi 14,1 juta investor kripto.

Sementara, untuk jumlah transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia, selama periode Januari hingga bulan Mei 2022 sudah mencapai Rp 192 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah transaksi pada tahun 2021 dengan masa periode yang sama, terjadi sedikit penurunan. Pada Mei 2021, jumlah transaksi aset kripto mencapai Rp370 triliun.

Anjloknya Aset Kripto adalah Siklus

Penurunan harga Bitcoin dinilai oleh pelaku industri kripto, Indodax masih wajar. CEO platform crypto exchange terbesar dan terpercaya di Indonesia ini, Oscar Darmawan menjelaskan bahwa melalui analisis teknikal Bitcoin, bisa dilihat bahwa yang terjadi kini nyatanya pernah terjadi di tahun 2018 dan 2014.

“Setelah Bitcoin mengalami All Time High di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada tahun 2014, 2018 dan sekarang di tahun 2022,” kata Oscar, dalam keterangannya.

Menurutnya, siklus empat tahunan ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto tersebut. Karena saat harga Bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti langkahnya.

“Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti Bitcoin seperti Polkadot, Litecoin, Tron sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” jelas Oscar Darmawan.

Di Indodax sendiri ada 200 lebih jenis aset kripto yang diperdagangkan. Namun, tidak semua aset kripto mengalami penurunan seperti yang terjadi pada Bitcoin. Ada beberapa aset kripto lain yang justru naik ketika harga mayoritas kripto sedang turun, yatu token jenis derivatif.

Token derivative merupakan token yang bergerak berlawanan dengan harga kripto umumnya. Indodax menyediakan token derivatif seperti HEDGE dan BEAR yang harganya akan naik Ketika harga Bitcoin turun ataupun ETHHEDGE dan BNBHEDGE yang harganya juga akan ikut naik Ketika harga Ethereum dan BNB mengalami turun.

Token derivative biasanya bisa dimanfaatkan oleh para trader jangka pendek yang tetap ingin mendapatkan profit di saat market sedang bearish.

Saran Bagus dari Pelaku Industri Kripto

Oscar Darmawan menjelaskan, bahwa trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik.

Ia mengatakan, analisis teknikal Bitcoin adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui skema candle atau chart.

Cara sederhana adalah pola support, dimana harga kripto dari bawah yang terpantau akan mengalami naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, dimana harga akan turun dari puncak.

“Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya,” kata Oscar.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisa teknikal Bitcoin dan kripto lainnya di internet. Termasuk belajar dari website Indodax.academy dan media sosial resmi Indodax yang memberikan banyak tips dan penjelasan tentang analisis teknikal.

Cara Analisa Teknikal Bitcoin

Di dunia perdagangan aset keuangan Bitcoin, umumnya investor dan trader melakukan analisis untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Salah satu cara yang umumnya digunakan untuk mendapatkan harga yang terbaik saat ingin membeli dan menjual adalah analisa teknikal Bitcoin.

Apa itu Analisa Teknikal Bitcoin

Analisa teknikal Bitcoin merupakan sebuah cara analisis di dunia keuangan untuk memprediksi pergerakan harga suatu aset kripto.

Prediksi tersebut dilakukan dengan melihat pergerakan harga dan volume transaksi aset bitcoin tersebut dalam beberapa waktu sebelumnya.

Cara ini melibatkan proses matematika dan statistik yang disajikan dalam grafik untuk mempermudah trader atau investor menemukan harga terbaik saat membeli dan menjual aset.

Umumnya analisis teknikal Bitcoin dilakukan dengan melihat price action atau pergerakan harga yang menggunakan tiga langkah untuk analisis teknikal.

Tiga Cara Analisa Teknikal Bitcoin

Dalam artikel ini akan diberikan panduan mengenai tiga langkah yang dapat dilakukan saat melakukan analisis teknikal aset bitcoin.

1. Melihat Pergerakan Pasar

Langkah pertama adalah melihat arah pergerakan harga sebuah aset kripto pada saat ingin membeli atau menjual.

Saat melakukan analisa teknikal, perlu diketahui bahwa terdapat tiga pergerakan harga yaitu menyamping atau konsolidasi, naik, dan turun.

Saat harga bergerak menyamping atau sideways umumnya terdapat ketidakpastian pasar. Ketidakpastian yang dimaksud bahwa harga masih belum dapat diprediksi akan naik atau akan turun.

Kondisi tersebut sebaiknya dijauhi jika ingin melakukan transaksi, karena kemungkinan besar akan berujung perhitungan yang salah atau meleset.

Pergerakan berikutnya adalah pergerakan koreksi atau depresiasi harga yaitu saat harga suatu aset bergerak ke arah turun.

Pada saat harga bergerak ke arah turun, umumnya analis akan menunggu untuk membeli hingga mendapatkan konfirmasi tambahan.

Terakhir adalah pergerakan apresiasi harga aset yaitu saat harga bergerak naik secara jelas. Umumnya kondisi ini digunakan investor untuk membeli, namun analis handal menggunakannya untuk mulai bersiap untuk menjual.

Hal ini disebabkan analisa yang handal akan menjual saat harga mulai tinggi dan membeli saat harga turun untuk mendapat keuntungan.

Sayangnya untuk analis pemula, perihal psikologis akan mempengaruhi untuk melakukan sebaliknya atau disebut FOMO.

2. Menentukan Target

Langkah kedua yaitu menentukan target untuk membeli atau menjual serta menjaga manajemen risiko. Untuk menentukan target, anala umumnya melihat di harga berapa yang paling sering dikunjungi saat harga bergerak naik atau turun.

Analisis target tersebut bernama analisa Support dan Resistance dimana Support berarti batas bawah harga dan Resistance adalah batas atas harga.

Batas-batas tersebut ditemukan dengan melihat daerah yang dikunjungi kemudian ditandakan tersebut.

Umumnya, batas bawah atau support digunakan untuk menjadi potensi tempat pembelian atau memotong kerugian, dan batas atas atau resistance digunakan untuk menjadi tempat mengambil keuntungan.

Saat mencari batas bawah dan batas atas suatu pergerakan harga, indikator Fibonacci juga dapat menjadi alat yang membantu.

3. Mencari Konfirmasi

Langkah ketiga yaitu mencari konfirmasi untuk membeli atau menjual. Terdapat dua cara untuk menemukan konfirmasi ketika ingin membeli atau menjual aset bitcoin.

Pertama adalah dengan melihat pergerakan atau trend harga, saat terjadi reversal atau pembalikan arah, konfirmasi bisa mulai terlihat di situ.

Keuntungan terbesar umumnya didapatkan saat trader atau investor membeli atau membuka posisi saat terjadi pembalikan arah tersebut.

Sebab pembalikan arah adalah awal dari arah pergerakan baru yang umumnya dapat bertahan dan memberi keuntungan dalam investasi.

Kedua adalah dengan melihat pola grafik dan pola candlestick untuk melengkapi konfirmasi pembalikan arah itu.

Terdapat jenis-jenis pola grafik dan pola candlestick yang menandakan potensi apresiasi harga dan terdapat jenis-jenis yang menandakan potensi untuk koreksi.

Perlu diketahui bahwa pola-pola ini tidak perlu diingat, namun tetap perlu dipelajari akibat akan sangat membantu saat melakukan analisa.

Seluruh pola tersebut dapat dicari di jejaring internet karena banyak situs yang memberikan panduan bahkan contekan terkait pola-pola konfirmasi tersebut.

Setelah menemukan konfirmasi, trader atau investor sudah dapat membeli atau membuka posisi tersebut.

Perlu diingat bahwa analisa teknikal bitcoin tetap tidak memberi jaminan bahwa 100 persen prediksi akan selalu benar.

Sehingga analisis teknikal perlu disandingkan dengan manajemen risiko agar dapat bertahan lama di pasar kripto atau pasar keuangan lainnya.

Itu adalah tiga langkah untuk melakukan analisa teknikal bitcoin, sangat disarankan untuk mendalami ilmu ini terlebih dahulu sebelum mulai menerapkannya.