Bagikan:

JAKARTA - Investasi berkelanjutan terus merambah industri reksa dana tanah air. Salah satu peminatnya adalah PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM).

Menurut Presiden Direktur BNP Paribas AM Priyo Santoso, tren investasi berkelanjutan yang menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di Indonesia akan terus meningkat dan semakin relevan dengan kondisi saat ini. "Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah baik dalam mengatasi isu perubahan iklim maupun dalam mendorong sektor jasa keuangan menuju pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, sebagaimana yang disuarakan oleh perwakilan pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 meeting," ungkap Priyo dalam keterangannya, dikutip Rabu 29 Juni.

Investasi berkelanjutan sendiri sudah menjadi tren investasi di dunia. Hal ini terlihat dari data yang dilaporkan oleh Global Sustainable Investment Review dimana terdapat peningkatan total dana kelolaan investasi berkelanjutan yang naik sebesar 55 persen di periode 2016-2020 (menjadi sebesar 35,3 triliun dolar AS).

Saat ini BNP Paribas AM memiliki tiga reksa dana dengan tema ESG yaitu Reksa Dana Indeks BNP Paribas SRI-KEHATI yang berupaya memberikan dampak positif nyata kepada lingkungan dan sosial, serta Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD dan Reksa Dana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD yang menerapkan filter ESG dalam memilih efek yang mendasarinya.

Hingga Mei 2022, dana kelolaan reksa dana dengan tema ESG di BNP Paribas AM telah mencapai Rp5,5 triliun atau naik hampir lima kali lipat dibandingkan di tahun 2019 yang hanya sekitar Rp1 triliun.

Sementara, survei yang dilakukan oleh BNP Paribas Asset Management Global & Greenwich Associates di bulan Juni 2020 menunjukkan bahwa 81 persen dari responden telah menerapkan investasi berbasis ESG dan 16 persen berencana untuk melakukan hal yang sama.

Adapun 79 persen dari responden juga percaya bahwa pertimbangan sosial dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja investasi jangka panjang serta terhadap pengelolaan risiko.

“Kami merasa bangga karena momentum 30 tahun keberadaan kami di Indonesia juga bertepatan dengan fokus pemerintah di Presidensi G20 meeting untuk menuju ekonomi rendah karbon dan keuangan berkelanjutan. Hal ini juga memotivasi kami untuk terus mempromosikan peran penting dari investasi berkelanjutan dan mengakselerasi implementasinya kepada investor,” kata Priyo menambahkan.

Menurut Bursa Efek Indonesia, di Indonesia juga terlihat semakin banyak perusahaan-perusahan yang mulai menerapkan prinsip ESG dalam mengelola usaha mereka. Priyo menanggapi, meskipun jumlah emiten berbasis ESG di dalam negeri masih terbatas, peningkatan minat investor terhadap investasi berwawasan ESG semakin terlihat.

"Hal ini juga sejalan dengan upaya-upaya Pemerintah dalam mendorong penerapan usaha yang menerapkan standar ESG yang baik," ucap Priyo.