Bagikan:

JAKARTA - Produsen snack dengan merek Taro, PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) dan afiliasinya berencana menarik pinjaman sindikasi dengan plafon hingga 350 juta dolar AS (sekitar Rp5 triliun) dan opsi tambahan hingga 100 juta dolar AS dari bank dalam negeri.

Rencananya pemberi pinjaman tersebut adalah sekumpulan bank yang akan dikoordinasikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) termasuk PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Selain AISA, pihak lain yang akan menerima pinjaman tersebut adalah perusahaan afiliasi di antaranya FKS Food and Agri Pte Ltd, PT Tene Capital, PT FKS Food and Ingredients, dan PT FKS Multi Agro Tbk. (FISH).

Atas rencana transaksi pinjaman sindikasi ini, perseroan akan memberikan jaminan berupa aset dengan nilai minimal Rp757 miliar dengan rencana pemberian jaminan setidaknya Rp3,66 triliun.

"Selain rencana jaminan tersebut, AISA bersama-sama dengan afiliasi akan berencana untuk memberikan jaminan dalam bentuk jaminan perusahaan atau corporate guarantee,” terang manajemen AISA, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa 21 Juni.

Sebagai catatan, nilai rencana Jaminan tersebut merupakan 92,44 persen dari ekuitas AISA berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2021, yaitu sebesar 53.052.491 dolar AS atau ekuivalen Rp757 miliar, sehingga rencana transaksi merupakan transaksi material berdasarkan POJK 17/2020.

Oleh karena itu, AISA wajib meminta persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait transaksi material dan transaksi afiliasi pada 27 Juli 2022. Manajemen AISA menegaskan, fasilitas kredit tersebut bermanfaat bagi penambahan modal kerja yang dibutuhkan oleh AISA sehingga diperkirakan dengan adanya tambahan modal kerja tersebut, perseroan dapat meningkatkan kinerjanya untuk lebih optimal.