JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Senin 20 Juni, setelah akhir pekan lalu ditutup pada posisi 6.936,96 atau turun 1,61 persen.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai kekhawatiran terhadap resesi akan meningkat lagi. Terutama, setelah Swiss dan Inggris memutuskan untuk mengikuti langkah bank sentral AS The Fed dalam menaikkan suku bunga.
"Sementara, dari dalam negeri musim pembagian dividen belum mampu menahan pelemahan," ujar Dennies dalam risetnya.
Dennies memperkirakan bahwa secara teknikal, candlestick berpotensi membentuk lower high dan lower low disertai volume tinggi dan stochastic yang melebar.
Sebelumnya, candlestick telah membentuk deadcross yang mengindikasikan kemungkinan tren pelemahan atau bearish yang kuat.
BACA JUGA:
Menurut Dennies, di awal pekan ini investor akan mencermati kebijakan suku bunga oleh Bank of China. Dennies pun memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.822 dan 6.879 serta resistance 6.996 dan 7.056.
Sementara itu, CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan konsolidasi wajar pada awal pekan masih terlihat dalam pola gerak IHSG hingga saat ini, sehingga pergerakan masih berpotensi diwarnai oleh tekanan dan pengaruh dari pergerakan market global.
“Namun, kondisi stabilnya perekonomian dalam negeri yang terlihat dari data terlansir masih mampu menopang pola gerak IHSG disertai dengan masih rajinnya beberapa emiten membagi dividen tentunya masih dapat mendorong minat investasi,” tulis William dalam risetnya.