JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,11 persen ke level 6.601,93 pada perdagangan Jumat 17 Desember. Namun, sebenarnya secara sepekan, IHSG terpantau melemah 0,77 persen.
Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan ada sejumlah sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini. Dari global, The Fed memutuskan untuk mengurangi laju bulanan pembelian aset bersih sebesar 20 miliar dolar AS untuk efek obligasi pemerintah dan 10 miliar dolar AS untuk efek yang didukung hipotek agensi. Hal ini akan dimulai pada pembelian pertengahan Januari 2022.
Keputusan tersebut membuat The Fed kemungkinan mengakhiri pembelian aset pada Maret 2022, lebih awal dari perkiraan pada Juni 2022. Hans menilai, pasar merespons kebijakan ini dengan positif karena terdapat kepastian jadwal tapering.
Kemudian, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bank sentral dapat menaikkan suku bunga pada awal Maret. Hal ini sama perkiraan Ekonom Goldman Sachs yang telah memperkirakan kenaikan bulan Maret. Tetapi sebagian besar memperkirakan Fed akan menunggu sampai Mei atau Juni karena Maret baru mengakhiri program pembelian obligasi.
"Kenaikan suku bunga mungkin akan memberikan dampak yang lebih besar pada pasar keuangan dibandingkan tapering yang saat ini terjadi. Diperkirakan beberapa bank sentral negara berkembang akan merespon kebijakan ini dengan menaikan suku bunga dan berpotensi mendorong tekanan pada pasar keuangan," kata Hans dalam risetnya, dikutip Senin 20 Desember.
Selain itu, investor juga mencermati perkembangan varian Omicron virus COVID-19. Di Denmark, Afrika Selatan, dan Inggris, jumlah kasus baru Omicron meningkat dua kali lipat setiap dua hari. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen memperingatkan pemerintah dapat memberlakukan pembatasan lebih lanjut untuk membatasi penyebarannya.
Sentimen lain yang akan menyelimuti pergerakan IHSG yakni The Bank of England (BOE) yang memutuskan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak awal pandemic COVID-19. BOE menaikkan suku bunga utamanya 15 basis poin menjadi 0,25 persen dari level terendah bersejarah 0,1 persen.
BACA JUGA:
Pasar tenaga kerja yang kuat dan berpotensi mencapai target 2 persen. Di sisi lain inflasi pada November berada di level tertinggi 10 tahun terakhir di level 5,1 persen yoy.
Hal lain ditunjukkan Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan sikap dovish. ECB berencana memangkas program pembelian obligasi namun tetap melakukan kebijakan moneter akomodatif hingga 2022 dan seterusnya.
Hans memperkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah di awal pekan menyusul pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed dan ECB serta naiknya kasus COVID-19 varian Omicron di beberapa belahan dunia.
IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.559 sampai 6.484 dan resistance di level 6.661 sampai 6.688.