Menperin Agus Gumiwang Senang Bos Baja Kimin Tanoto Ekspansi Rp1 Triliun Lewat Gunung Raja Paksi
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) yang melakukan investasi baru senilai Rp1 triliun untuk pemanfaatan mesin Light Section Mill. Menurut Menperin, upaya tersebut bisa meningkatkan kapasitas produksi hingga 500.000 ton perhari.

“Hal ini tentu sejalan dengan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi baja nasional,” ujarnya dalam peresmian fasilitas terbaru GGRP di Bekasi, dikutip Jumat, 10 Juni

Menperin menambahkan, langkah entitas usaha swasta tersebut patut diacungi jempol mengingat keberanian melakukan ekspansi di tengah dampak pandemi COVID-19.

“Investasi ini dapat menambah kapasitas produksi baja profil nasional sebesar 500.000 ton, sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan baja profil dalam negeri di tengah gencarnya pembangunan konstruksi di Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Menperin menjelaskan jika perusahaan milik pengusaha Kimin Tanoto itu bisa mendukung investasi baru di sektor hilir.

“Diharapkan dari sektor hulu hingga hilirnya bias terus terjadi peningkatan inovasi serta kemampuan bagi industri di dalam negeri,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menyampaikan, penambahan investasi sebesar Rp1 triliun tersebut merupakan upaya perusahaan untuk menambah kapasitas produksi dengan teknologi terbaru dan pemakaian energi yang efisien.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungan untuk GRP sehingga tetap tumbuh dan berkembang,” katanya.

Sebagai informasi, pada kuartal I 2022 sektor industri logam mencatatkan pertumbuhan 7,9 persen dari sebelumnya sempat terkontraksi 0,49 persen.

Pertumbuhan positif ini juga didorong oleh kinerja perdagangan besi baja. Pada sepanjang 2021, neraca perdagangan besi dan baja (HS 72) mengalami surplus sebesar 342.000 ton. Peningkatan ekspor dari 2020 ke 2021 sebesar 51,8 persen, sedangkan peningkatan ekspor dari 2019 ke 2021 adalah sebesar 133,6 persen.