Menko Airlangga Temui Pengusaha Nahdliyin Sebut Berperan Strategis dalam Perekonomian Nasional
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) ketika bertemu pengusaha Nahdliyin (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebutkan turut hadir dalam Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di Jakarta pada pekan ini. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengungkapkan jika pengusaha Nahdliyin turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Para pengusaha nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan serta menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 9 Juni.

Menurut Airlangga, jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai 64,2 juta dan memiliki kontribusi besar terhadap PDB nasional. Namun rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47 pesen.

Untuk itu, sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87 persen populasi dan merupakan yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.

“Oleh karenanya keberhasilan pengusaha Nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” tutur dia.

Airlangga menambahkan, pemerintah berkomitmen mengembangkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan yang salah satunya dilakukan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kata dia, KUR telah menjadi pembiayaan mudah dan murah serta inklusif bagi pelaku usaha, baik skala ultramikro, mikro, kecil, maupun menengah.

“Pemerintah selalu siap untuk bekerja sama dengan HPN dan diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian umat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, harapan agar HPN tidak hanya sebagai wadah, namun juga menjadi wahana dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM.

“Diharapkan pula pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru di seluruh Indonesia,” tutup Menko Airlangga.