Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani optimistis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan tetap melanjutkan tren positif surplus yang memang sudah berlangsung sejak awal tahun ini.

Menurut Menkeu, kinerja pendapatan negara yang disokong oleh beberapa sektor penerimaan masih menunjukan hasil yang memuaskan.

Sebagai contoh pada laporan terakhir Kementerian Keuangan pada April 2022 disebutkan bahwa penerimaan perpajakan (pajak dan cukai) tumbuh 49,1 persen secara tahunan (year on year/yoy). Begitu pula dengan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP yang melonjak 35 persen yoy.

“Jadi penerimaan negara kita menunjukan pertumbuhan yang luar biasa tinggi sampai dengan akhir April, dan kita perkirakan sampai akhir Mei masih akan bertahan,” ujarnya ketika melakukan rapat kerja dengan DPD RI dikutip Rabu, 8 Juni.

Diungkapkan oleh Menkeu jika pihaknya hingga kini masih terus melakukan rekapitulasi terhadap postur APBN terbaru untuk kemudian dilaporkan pada bulan ini.

“Angka akhir Mei masih kita hitung, biasanya pertengahan Juni ini (akan dilaporkan untuk periode) hingga akhir Mei,” tuturnya.

Sinyal kuat surplus APBN jelang pertengahan tahun setidaknya didorong oleh beberapa asumsi dasar. Pertama, sektor penerimaan yang masih terus moncer didukung oleh harga komoditas yang tinggi.

Kedua adalah sisi belanja pegawai yang biasanya menyedot anggaran cukup besar dalam pembayaran THR telah dilakukan pada akhir April yang lalu.

VOI mencatat, bukuan apik APBN sudah terjadi sejak Januari dengan surplus Rp28,9 triliun. Diikuti kemudian Februari sebesar Rp19,7 triliun, Maret surplus Rp10,3 triliun, serta April yang surplus Rp103,1 triliun.

Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan outlook terbaru dengan proyeksi pendapatan akan naik sekitar Rp420 triliun lebih besar dari ketetapan UU APBN 2022 dari sebelumnya Rp1.846,1 triliun menjadi Rp2.266,2 triliun.