Bagikan:

JAKARTA - Emiten pengelola ritel Alfamidi dan Lawson, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) membukukan pertumbuhan kinerja di kuartal I 2022. Laba perusahaan milik konglomerat Djoko Susanto ini tercatat naik hampir dua kali lipat secara tahunan, di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Dalam laporan keuangan MIDI, dikutip Minggu 5 Juni, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp89,13 miliar, naik 94,09 persen dibandingkan dengan Rp45,92 miliar di kuartal I 2021.

Laba tersebut ditopang oleh pendapatan bersih MIDI di kuartal I 2022 yang mencapai Rp3,58 triliun, meningkat dibandingkan dengan kuartal I 2021 sebesar Rp3,06 triliun. Mayoritas pendapatan disumbang penjualan produk makanan sebesar Rp2,57 triliun, sementara penjualan nonmakanan Rp1,01 triliun.

Beban pokok pendapatan MIDI juga naik menjadi Rp2,64 triliun, dari sebelumnya Rp2,25 triliun. Meski demikian, perseroan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 16,74 persen secara YoY menjadi Rp939,95 miliar dan laba usaha meningkat 54,31 persen YoY menjadi Rp150,66 miliar.

Perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja moderat di tahun ini, di tengah antisipasi inflasi dan kenaikan tingkat suku bunga. Pada 2021, MIDI membukukan pendapatan neto konsolidasian sebesar Rp13,58 triliun, tumbuh 7,30 persen dari Rp12,66 triliun di 2020.

Pertumbuhan tahunan pada 2021 lebih rendah daripada 2020 yang mencapai 8,90 persen. Perseroan menyebutkan realisasi pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah pada 2021 disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih terdampak oleh pandemi COVID-19.

"Kami melihat tahun ini secara data ekonomi mulai membaik, dengan rekor mudik, kami optimistis bisa tumbuh lebih dari itu. Namun kami berusaha moderat, kami tidak terlalu agresif tetapi tetap berusaha tumbuh, minimal sama dengan tahun lalu. Dari sisi laba juga demikian,” kata Direktur Keuangan MIDI Suantopo Po dalam paparan publik, pada Rabu 25 Mei lalu.

Untuk mencapai target 2022, Suantopo mengatakan MIDI akan memperkuat posisi sebagai perusahaan ritel multi-format. Perusahaan sejauh ini mengelola jaringan ritel dengan merek Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson dengan dengan total 2.095 gerai Sampai akhir Desember 2021.

"Kami juga akan mengoptimalkan layanan belanja online melalui aplikasi Midi Kriing dan juga melalui channel lainnya. Dari sisi merchandising, kami akan menyediakan produk yang lebih lengkap untuk memaksimalkan area penjualan dan optimalisasi margin dengan harga yang kompetitif," kata dia.