JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PP Presisi, Perseroan) bersama dengan PT Runggu Prima Jaya KSO (Runggu Prima Jaya) tandatangani kontrak baru Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treatment Sampah Badan Air Melalui Rekayasa Sungai Pada Kali Ciliwung Segment TB Simatupang sebesar Rp195 miliar.
Penandatangan kontrak tersebut dihadiri oleh Pihak PT PP Presisi Tbk yang diwakili oleh Bapak Darwis Hamzah selaku Direktur Operasi, Kepala Divisi Teknik & Tender Bapak Surya Andriansyah, Kepala Departemen Pemasaran Bapak Rachmadi, dari PT Runggu Prima Jaya KSO diwakili oleh Direktur Utama Marlon Pakpahan, Direktur Operasi Bapak Ervan Hendry Pakpahan, serta dari Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bapak Asep Kuswanto, Pejabat Pembuat Komitmen Bapak Lukman Dermanto, yang bertempat di Hotel Veranda Pakubuwono Kamis 2 Juni kemarin.
Proyek tersebut merupakan proyek Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang akan dikerjakan oleh KSO PP Presisi dan Runggu Prima Jaya kurang dari 1 tahun.
“Dengan diperolehnya pekerjaan pada Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treadment Sampah Badan Air Melalui Rekayasa Sungai Kali Ciliwung ini akan menambah portfolio kami sebagai perusahaan jasa kontruksi dan non konstruksi yang berbasis alat berat yang memiliki fleksibilitas dalam mengerjakan proyek dengan kepemilikan alat berat yang dikelola sendiri,” ujar Darwis Hamzah.
BACA JUGA:
Lingkup pekerjaan yang akan kami kerjakan pada proyek tersebut mulai dari jasa pekerjaan sipil sampai dengan mechanical dan electrical. Tujuan pembangunan proyek ini merupakan bagian dari proyek percontohan sistem pengolahan sampah pada sungai-sungai DKI Jakarta, di mana akan dilakukan penyaringan sampah pada hulu sungai yang nantinya akan diterapkan pada sungai-sungai di DKI Jakarta,” imbuhnya.
Perolehan kontrak baru Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treadment Sampah Badan Air Melalui Rekayasa Sungai Kali Ciliwung tersebut menambah total perolehan kontrak baru PP Presisi hingga Mei 2022 sebesar Rp2 triliun atau 37 persen dari total target kontrak baru 2022 sebesar Rp5,9 triliun.
Dari total kontrak baru tersebut, segmentasi kontrak baru didapatkan dari 94,6 persen PP Nongroup dan 5,4 persen PP Group. Sedangkan dari segmen lini bisnis 69,4 persen kontrak dikontribusi dari lini bisnis Civilwork, 25,8 persen dari lini bisnis Mining Services dan sisanya 4,8 persen dari Production Plant, Rental dan Structurework.