Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan milik konglomerat Anthony Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 12 persen menjadi Rp27,45 triliun pada kuartal I 2022 dibanding raihan Rp24,55 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba usaha naik 6 persen menjadi Rp5,20 triliun dari Rp4,91 triliun, dan marjin laba usaha turun menjadi 19,0 persen dari 20,0 persen. Lalu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 36 persen menjadi Rp2,36 triliun dari Rp1,73 triliun, dan marjin laba bersih meningkat menjadi 8,6 persen dari 7,0 persen.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthony Salim mengungkapkan, di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini, Indofood berhasil mencatatkan kinerja yang positif di kuartal pertama tahun 2022 ini.

"Ke depannya, kami akan melanjutkan upaya mempertahankan kinerja Indofood di pasar dalam negeri maupun di luar negeri dengan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas, meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, serta tetap waspada terhadap perkembangan situasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa 31 Mei.

Sementara itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 14 persen menjadi Rp17,19 triliun dari Rp15,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Meksipun laba usaha turun 7 persen menjadi Rp3,53 triliun dari Rp3,82 triliun karena kenaikan harga berbagai komoditas, ICBP masih membukukan marjin laba usaha yang sehat sebesar 20,6 persen dibandingkan dengan 25,3 persen di kuartal pertama tahun 2021.

Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sekitar 12 persen menjadi Rp1,94 triliun dari Rp1,74 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.

Anthony Salim mengatakan, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan sehubungan dengan naiknya harga-harga bahan baku sebagai imbas dari situasi ekonomi global, ICBP mengawali tahun 2022 dengan kinerja yang positif.

“Seiring dengan upaya kami untuk menghadapi dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik yang sedang terjadi, prioritas kami di tahun ini adalah terus memberikan kinerja yang baik dengan mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas serta posisi keuangan yang sehat," ungkap Anthony Salim.