Bagikan:

JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk  atau Telkom angkat bicara mengenai banyaknya perusahaan rintisan atau startup yang melakukan restrukturisasi usaha termasuk pengurangan jumlah karyawan. Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan Telkom akan lebih hati-hati dalam berinvestasi di perusahaan rintisan.

"Memang kalau kita lihat memang beberapa bulan ini terjadi substansi di-startup seluruh global. Dengan begitu kami tetap akan berinvestasi di startup-startup tersebut, tentunya akan lebih berhati-hati," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 27 Mei.

Ririek menjelaskan dalam melakukan investasi di-startup, Telkom tidak hanya mencari keuntungan. Tetapi juga mencari peluang sinergi yang akan diperoleh antara startup tersebut dan Telkom Group yakni Telkom dan seluruh anak usaha.

"Dengan begitu kalaupun terjadi naik turun harga saham kami yakin masih bisa monetizing melalui sinergi yang ada," jelasnya.

Senada, Direktur Strategic Portofolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya mengatakan nantinya investasi-investasi Telkom pada startup-startup akan dilakukan dengan sangat selektif.

"Kita akan lakukan (investasi) dengan sangat selektif. Di mana koridornya tidak hanya melihat dari sisi valuasinya saja tetapi sinerginya," ucapnya.

Dari sisi value secara multiple, kata Budi, pada tahun 2021 investasi Telkom di startup dinilai cukup menguntungkan dengan realized gain mencapai Rp140 miliar.

"Selain itu value sinerginya juga cukup besar, dimana pada kuartal I-2022 value synergy dari startup Telkom di Telkomsel dan MDI Ventures lebih dari Rp500 miliar," tuturnya.