JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta secara khusus kepada jajarannya untuk melakukan belanja negara dengan memprioritaskan produk nasional. Menurut Presiden, langkah ini sangat penting untuk membangun ketahanan ekonomi nasional serta mempercepat proses pemilihan yang kini sedang diupayakan pemerintah.
“Ini juga baik untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya ketika berbicara dalam forum bertajuk Program Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) dikutip Rabu, 25 Mei.
Presiden menambahkan, semua instansi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah perlu memfokuskan belanja APBN dan APBD ke produk lokal.
“APBN dan APBD adalah uang rakyat, jangan kita belikan barang impor. Keliru besar kalau kita lakukan hal itu,” tuturnya.
Presiden pun mengingatkan para menterinya untuk tidak main-main dengan arahannya tersebut, karena Ia akan selalu mengikuti pertemuan Aksi Afirmasi BBI ini, yang diselenggarakan setiap dua bulan. Presiden akan selalu meminta evaluasi kemajuan program tersebut.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyoroti peran pimpinan satuan kerja, khususnya pejabat eselon satu dan dua yang merupakan penentu utama kebijakan dalam melakukan belanja barang atau jasa produk dalam negeri.
“Sekali lagi APBN jangan untuk beli barang-barang impor. Dan yang hadir disini terutama eselon satu eselon dua, Sekda (sekretaris daerah) adalah pengambil kebijakan. Pengambil keputusan, pelaksana kebijakan besarnya itu ada di Menteri dan Wali Kota. Tapi pelaksanaanya di bapak ibu semuanya, sehingga kita undang biar kita miliki pemikiran yang sama,” tegas Presiden.
BACA JUGA:
Oleh sebab itu, diperlukan adanya dukungan-dukungan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) hingga asosiasi pengusaha lainnya untuk mendukung serta mendorong pelaku UMKM lokal lebih kreatif serta inovatif. Sehingga, produk-produk yang ditawarkan memiliki desain yang unik, serta memiliki kualitas produk yang baik.
“Barang-barang lokal harus bisa masuk ke dalam e-katalog lokal. Semuanya harus bisa. Semuanya akan berputar. Kalau permintaan banyak, akan menambah lapangan kerja, dan akhirnya membuka lapangan kerja. Ini tujuan kita,” lanjutnya.
Presiden menekankan agar produk-produk lokal yang dihasilkan semakin menarik minat konsumen, khususnya K/L dan Pemda, dan mampu bersaing dengan produk impor sejenis. Tujuan besarnya mampu memicu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
“Sehingga nanti semakin banyak produk lokal, produk unggulan daerah semuanya masuk ke e-katalog dan itu akan mentrigger ekonomi daerah dan itu saya pastikan akan membuka lapangan kerja di daerah tanpa kita sadari,” tutup Presiden Jokowi.