Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) terkait asal muasal masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Indonesia.

Menurut Sudin, mengetahui asalnya wabah tersebut sangat penting untuk mengambil langkah selanjutnya.

Hal tersebut disampaikan Sudin dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian (Mentan), Direktur Utama Badan Usaha Logistik (Dirut Bulog) dan Direktur Utama PT Berdikari (Persero) tentang Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hari ini.

"Jangan lari ke sana ke mari saya paling tidak suka tahu. Saya selama seminggu ini enggak tidur, saya cuma ingin tahu asalnya (PMK) darimana? Jujur saja bilang dari India, sudah titik selesai," katanya dalam Raker Komisi IV, Senin, 23 Mei.

Menjawab itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah mengatakan, bahwa wabah PMK itu ditemukan di India pada 2001. Namun, saat ini berkembang di Asia Tenggara.

"Tahun 2001 di India ditemukan, yang berkembang saat ini ada di Asia Tenggara," ucapnya.

Mendengar jawaban tersebut, Sudin pun kembali memperjelas negara Asia Tenggara mana yang dimaksud oleh Kementan.

Sebab, menurut dia, Malaysia tidak ada wabah PMK, karena tidak memiliki pertenakan sapi.

"Di Malaysia enggak ada peternakan sapi, kalau domba ada. Kita ngomong terbuka lah. Kita tidak menyalahkan kementerian, kita duduk di sini mencari penyelesaian terbaik untuk negara ini. Itu mau saya. Asal muasal PMK dari mana?," ujar Sudin.

"Ada yang bilang dari Jatim melalui kapal nelayan, masuk dari Malaysia ke Jatim, turun di Gresik, ada yang bilang dari Aceh, jawab aja," sambungnya.

Nasrullah menjawab pihaknya masih belum mengetahui asal penyakit tersebut.

Sebab, Kementerian Pertanian saat ini masih melakukan investigasi.

"Sampai saat ini kami belum tahu (asal muasal wabah PMK masuk ke Indonesia)," tuturnya.

Memperjelas hal tersebut, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya saat ini masih belum menemukan negara asal yang menjadi sumber wabah PMK pada hewan ternak di Indonesia.

"Dari mana asalnya, kami periksa untuk memastikan dari (negara) mana. Tapi, sampai saat ini kita belum bisa pastikan secara pasti seperti apa virus itu masuk," kata Mentan Syahrul.

Namun, Syahrul mengatakan, saat in Kementan menemukan serotype virus PMK di Indonesia dengan kode O/ME-SA/Ind-2001/e.

Berdasarkan hasil penemuan serotype virus itu, Kementan melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya tengah membuat vaksin untuk virus PMK.

"Insyaallah dalam waktu singkat," ujarnya.