JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok kembali mengunjungi PT Pertamina Hulu Rokan untuk memantau kemajuan pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan pascaalih kelola, khususnya di bidang digitalisasi.
Sebelumnya, WK Rokan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Ahok menuturkan, selain memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional, WK Rokan yang berlokasi di Riau itu menjadi lokomotif pengembangan penerapan digitalisasi di wilayah kerja Subholding Upstream Pertamina lainnya.
”Pengarahan-pengarahan yang kami sampaikan dalam kunjungan sebelumnya pada Desember tahun lalu berhasil diwujudkan dengan baik, bahkan melebihi dari apa yang diharapkan,” ujarnya dalam keterangan kepada media, Kamis 12 Mei.
BACA JUGA:
Ahok berharap, program digitalisasi dapat menghasilkan ide-ide baru untuk mendorong optimalisasi biaya melalui keputusan bisnis yang didasarkan pada kekuatan data.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A Suardin menjelaskan, program digitalisasi sangat menunjang rencana kerja WK Rokan yang masif dan agresif.
Dengan kehadiran fasilitas war room, misalnya, manajemen Pertamina Hulu Rokan WK Rokan dapat memantau kinerja operasi di lapangan detik demi detik, sehingga keputusan penting dapat segara diambil jika ada kendala di lapangan.
Fasilitas war room ini didirikan pascaalih kelola dari operator sebelumnya.
Selain fasilitas war room, WK Rokan telah mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk meningkatkan keselamatan kerja di lapangan serta merancang aplikasi untuk pengaturan aktivitas pengembangan dan pengeboran sumur secara terpadu.
Subholding Upstream Pertamina juga memberikan amanah kepada WK Rokan untuk terus membantu pengembangan digitalisasi di WK lainnya.
Setelah sukses dengan replikasi IODSC (Integrated Optimization & Decision Support Centre) dengan pendekatan konsep Software as a Service (SaaS) di Jambi Merang dan Prabumulih akhir tahun lalu.
Pada tahun ini akan dikembangkan ke delapan WK lainnya di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.
"Perluasan digitalisasi tersebut merupakan wujud upaya Pertamina untuk mengoptimalkan proses bisnis dengan teknologi digital yang tepat guna (fit-for purpose), memperkuat inovasi bisnis dan membangun kolaborasi guna mewujudkan operasi yang efisien," kata Jaffee.
Ia menambahkan, perluasan digitalisasi dilakukan dengan pendekatan konsep SaaS di mana IODSC WK Rokan bertindak sebagai hub atau pusat kegiatan dalam menerima dan mengolah data kinerja peralatan dan data sumur produksi yang dikirimkan oleh WK lainnya.
Metode SaaS ini dinilai paling efisien dan efektif baik dari sisi biaya dan waktu dengan mengoptimalkan fasilitas dan keberhasilan digitalisasi yang sudah ada.
"Penciptaan nilai (value creation) dari program digitalisasi diharapkan dapat menurunkan potensi kehilangan produksi minyak/LPO dan menaikkan keandalan fasilitas produksi seoptimal mungkin. Operasi yang efisien akan memberikan kontribusi optimal dalam upaya pencapaian target," terang Jaffee.
Kolaborasi di antara WK Subholding Upstream Pertamina diharapkan dapat memperkuat standarisasi dan optimalisasi penerapan teknologi digital untuk mendukung pencapaian visi menjadi perusahaan migas kelas dunia.