Pasok Gula dan Minyak Goreng ke Indonesia Timur Lewat Tol Laut, ID Food Gandeng Kemenhub
Pengiriman lewat tol laut/IST

Bagikan:

JAKARTA - Holding BUMN Pangan ID Food dan PTPN Group mengirimkan pasokan gula dan minyak goreng curah untuk pertama kalinya menggunakan fasilitas tol laut dari Belawan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Adapun pengiriman pasokan tersebut merupakan kerja sama antara Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan pengiriman perdana melalui akses tol laut ini ID Food kirim pasokan gula sebanyak 800 ton dan minyak goreng curah sebanyak 300 ton.

"Mekanisme pendistribusiannya, ID FOOD Group telah bekerja sama dengan distributor lokal di Kupang NTT, sehingga setelah muatan tiba di Kupang NTT, ID FOOD bersama mitra mendistribusikan ke Pedagang pasar, sebagian pendistribusian gula dan minyak goreng curah lainnya," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 29 April.

Frans mengatakan ID FOOD Group juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat maupun asosiasi pedagang pasar lokal yang akan menjual langsung komoditas tersebut ke konsumen.

Lebih lanjut, Frans mengatakan pendistribusian minyak goreng dan gula ke sejumlah wilayah di Kupang NTT ini juga turut berkolaborasi dengan BUMN sektor lainnya.

"Seperti PT Pos Indonesia untuk tracking pengiriman container via truk ke lokasi dispensing, dan juga PT Pelindo sebagai operator pelabuhan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah ini sebagai upaya ketersediaan pangan serta dalam rangka menekan biaya logistik pangan ke wilayah Indonesia Timur.

"Distribusi minyak goreng curah dan gula dengan optimalisasi fasilitas tol laut merupakan solusi untuk ketersediaan dan stabilisasi harga pangan khususnya di wilayah tertentu seperti Indonesia Timur yang umumnya masih terdapat kendala dalam logistik pangan," ucapnya.

Lebih lanjut, menurut Arief, biaya atau ongkos logistik tinggi dan berdampak pada kenaikan harga pada produk ataupun komoditas pangan di wilayah tertentu.

“Port to Port, Port to Door, Door to Door, jadi alur distribusi pangan melalui tol laut ini dari Pelabuhan ke Pelabuhan, setelah itu dari pelabuhan dikirim ke gudang, kemudian didistribusikan ke distributor dan disalurkan ke pedagang pasar," ucapnya.

Menurut Arief, dengan adanya sinergi ini, pihaknya dapat merealisasikan kemudahan logistik pangan.

"Apalagi komoditas minyak goreng dan gula saat ini menjadi perhatian pemerintah maupun masyarakat," katanya.

Tol laut efektif untuk distribusi pangan

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Andre Mulpyana mengatakan sarana tol laut ini sangat efektif untuk distribusi pangan ke seluruh wilayah Indonesia, melalui fasilitas transportasi tol laut ini Kementerian Perhubungan turut mendukung keterjangkauan pangan ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan.

Keberangkatan muatan minyak goreng dan gula dengan menggunakan kapal MV.Asia Pratama berangkat tanggal 28 April 2022 estimasi tiba di Kupang tanggal 10 Mei 2022.

Mewakili Kementerian Perhubungan, Andre mengucapkan terima kasih kepada stakeholders pangan yang telah bersinergi kelancaran program tol laut yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak tahun 2014, dan dikelola oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, khususnya dalam melakukan pengiriman distribusi pangan minyak goreng dan gula dari Belawan ke Kupang, NTT.

"Distribusi ini disupport oleh BUMN Pangan ID FOOD, PTPN, difasilitasi juga oleh Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan (KOP) Belawan, Andi Fiardy dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Belawan, Jhony R. Silalahi," jelasnya.

"Semua itu juga atas pengelolaan keseluruhan Tol laut oleh Plt. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Mugen Sartoto beserta jajarannya, Ka Sub Dit 3 Capt. Bharto Ari Raharjo dan Capt. Rudi Sugiarto," tuturnya.