Curhat Dirjen Haji Kemenag yang Belum Pernah Ibadah Haji: Padahal Sering Bolak-balik Saudi
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief (Foto: Dok. Kemenag)

Bagikan:

JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengaku dirinya menjadi salah satu dari 5,2 juta jamaah haji Indonesia yang masih menantikan keberangkatan ke Tanah Suci.

Menurut dia, posisi strategis dalam pemerintahan tidak bisa memberikan jaminan bakal mendapat prioritas untuk melaksanakan ibadah haji. Bahkan, dirinya yang kini memimpin Direktorat Haji harus masuk dalam daftar tunggu seperti masyarakat lainnya.

“Saya juga belum haji dan masih termasuk daftar tunggu,” ujar dia ketika ditemui di Jakarta pada Selasa, 27 April.

Hilman menambahkan, situasi tersebut juga dialami oleh sang istri yang memang mendaftar haji secara bersamaan. Dia pun menegaskan belum bisa memastikan kapan waktu keberangkatan akan tiba. Pasalnya, dalam kondisi pandemi kuota jamaah yang pergi ke Tanah Suci menjadi semakin terbatas.

“Saya sama istri itu cuma bisa sabar dan belum tahu juga bisa berangkat kapan,” tuturnya.

Hal lain yang menjadi kontradiksi adalah Hilman merupakan pejabat pemerintahan yang kerap memimpin delegasi Indonesia untuk melobi pemerintah Arab Saudi perihal pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Malahan, dirinya sering bepergian ke negara itu guna membawa misi kepentingan jamaah Indonesia.

“Saya biasa bolak-balik ke Saudi (untuk bekerja) tapi ini belum tahu (saya) bisa haji atau tidak, karena memang niat menjadi Dirjen adalah untuk mengabdi,” tegasnya.

Sebagai informasi, kuota awal jamaah haji Indonesia adalah sebanyak 220.000 per tahun. Akan tetapi dalam situasi pandemi saat ini otoritas setempat memutuskan untuk mengurangi jumlah jamaah asal RI menjadi sekitar 100.000 orang. Adapun waktu tunggu keberangkatan haji diperkirakan mencapai 44 tahun pada perhitungan saat ini.