Ngeri! Larangan Ekspor CPO oleh Jokowi Bisa jadi Bumerang Buat RI, Gini Ceritanya
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Pengamat ekonomi dari lembaga kajian Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy mengungkapkan jika peluang meningkatnya inflasi global menjadi terbuka lebar seiring dengan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO).

Menurut dia, Indonesia sebagai produsen dan pengekspor CPO terbesar dunia akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian dunia. Pasalnya, CPO merupakan salah satu bahan baku penting yang digunakan oleh berbagai industri.

Sehingga, kelangkaan ini dipercaya bisa menaikan harga jual CPO di pasaran internasional akibat keterbatasan pasokan dari Indonesia.

“Iya, dengan larangan ekspor CPO maka artinya sentimen semakin sulitnya mendapatkan CPO sebagai bahan baku beragam produk pangan juga semakin besar. Jika semakin sulit tentu akan menggerek harga menjadi lebih tinggi dan juga membuat inflasi meningkat,” ujarnya kepada VOI pada Selasa, 26 April.

Rendy menambahkan, fluktuasi harga sebenarnya sudah sangat kuat bahkan sebelum rencana pelarangan ekspor CPO Indonesia.

“Padahal kita tahu bahwa sebelum kebijakan inipun harga CPO sudah lebih dulu naik akibat sentimen konflik geopolitik perang Rusia dan Ukraina,” tuturnya.

Rendy sendiri mengkhawatirkan jika tekanan inflasi global yang berlebih membuat sejumlah negara maju mempercepat penyesuaian kebijakan moneter yang bisa berimbas ke berbagai negara lain, termasuk Indonesia.

“Jika inflasi meningkat, maka negara maju akan mengambil langkah pengetatan moneter, salah satunya melalui menaikkan suku bunga acuan, kebijakan pada umumnya berpotensi diikuti oleh negara berkembang termasuk di dalamnya Indonesia,” katanya.

“Jika menaikkan suku bunga acuan dilakukan di saat momentum yang tidak tepat maka tentu akan mempengaruhi proses pemulihan ekonomi di Indonesia,” tegas dia.

Tidak hanya rate interest yang akan terdampak, stabilitas harga barang di dalam negeri juga negeri diyakini bakal ikut-ikutan naik imbas dari kondisi global.

“Di sisi lain inflasi global pada muaranya juga bisa menggerek inflasi di dalam negeri akibat meningkatnya harga produk-produk impor,” ucap Rendy.

Seperti yang diberitakan VOI sebelumnya, pemerintah memutuskan melarang ekspor CPO untuk memberikan ruang lebih besar terhadap kebutuhan minyak goreng nasional serta upaya stabilisasi harga di dalam negeri.