JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon, mengapreasiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencabut larangan ekspor crude palm oil (CPO) mulai pekan depan.
"Akhirnya larangan ekspor CPO dicabut, itu sudah seharusnya," ujar Fadli, Jumat, 20 Mei.
Menurut Fadli, kebijakan larangan ekspor CPO malah mengakibatkan kerugian. Baik di neraca perdagangan maupun terhadap petani sawit dan produsen CPO dalam negeri.
"Selain gagal mencapai tujuannya yaitu menurunkan harga minyak goreng eceran di dalam negeri, kebijakan tersebut kini terbukti malah mendatangkan lebih banyak lagi kerugian," jelas Fadli.
Politikus Gerindra itu lantas meminta Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi dicopot usai pencabutan larangan ekspor CPO. Menurutnya, mendag saat ini kurang kompeten sebagai pembantu presiden.
"Menteri Perdagangannya diganti saja, cari yang kompeten," tegas Fadli.
Diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan pembukaan kembali larangan ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan crude palm oil (CPO).
Setelah sebelumnya, Presiden Jokowi secara resmi melarang ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya, termasuk CPO, mulai Kamis 28 April 2022.
Sejak kebijakan larangan ekspor minyak goreng, pasokan minyak goreng terus bertambah di lapangan berdasarkan pantauan di lapangan karena kebijakan larangan ekspor. Selain itu terjadi penurunan harga minyak goreng rata-rata nasional.
BACA JUGA:
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Kamis, 19 Mei.