Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan DKI Jakarta menyebut bahwa saat ini pemerintah terus melakukan pemetaan sejumlah proyek investasi di kawasan ibu kota guna menarik lebih banyak lagi investor yang menanamkan modal.

Kepala Kantor Wilayah DJPb DKI Jakarta Alfiker Siringoringo mengatakan bahwa pemerintah tetap terbuka untuk bisa bekerja sama dengan investor dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Dalam catatan Alfiker setidaknya saat ini terdapat 10 peluang investasi yang bisa digarap oleh pemodal.

“Pertama adalah pembangunan ritel di area stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia. Kemudian, pembangunan kawasan hunian vertikal Nuansa Pondok Kelapa dan Nuansa Cilangkap,” ujar dia ketika berbicara melalui saluran virtual pada Senin, 25 April.

Selanjutnya Alfiker menerangkan peluang investasi lain yaitu pembangunan jalur LRT fase 2A yang menghubungkan wilayah Kelapa Gading dengan Jakarta International Stadium (JIS). Fase IV pembangunan MRT rute Fatmawati – Taman Mini.

“Lalu ada juga intermediate treatment facility di Bantar Gebang, refuse oriented fuel plant yang juga di Bantar Gebang,” tutur dia.

Berikutnya adalah pembangunan transit oriented development di Pegangsaan Dua, retail development Fatmawati station, serta yang terakhir adalah revitalisasi bus rapid transit sebanyak 99 unit.

Sebagai informasi, aktivitas perekonomian di Jakarta terus menunjukan pemulihan yang nyata dengan capaian realisasi penerimaan pajak yang melesat 52 persen year-on-year (y-o-y) pada akhir kuartal I 2022.

VOI mencatat, penerimaan pajak di ibu kota hingga 31 Maret tahun ini adalah sebesar Rp222,6 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dari periode yang sama 2021 dengan Rp145,7 triliun.