Pemerintah Didesak Segera Percepat Pembangunan Jaringan Gas
Warga Jambi memeriksa meteran gas yang terpasang melalui program "city gas" Kementerian ESDM (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/nz)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR, Diah Nurwitasari mendesak pemerintah mempercepat pembangunan jaringan gas sebagai upaya mengantisipasi dampak kenaikan harga LPG nonsubsidi di tengah masyarakat.

Dalam keterangan tertulisnya, Diah Nurwitasari, mengemukakan kenaikan harga LPG nonsubsidi telah mengakibatkan pergeseran pola konsumsi di masyarakat.

“Telah terjadi pergeseran dari masyarakat terkait penggunaan LPG nonsubsidi. Karena kenaikan harga LPG nonsubsidi, sehingga membuat masyarakat beralih menggunakan LPG subsidi. Ini perlu diperhatikan secara detail oleh pemerintah," tegas Diah, Sabtu 16 April.

Diah juga menegaskan saat ini, lapisan masyarakat sudah mengalami perubahan. Semua terlihat dari adanya pergeseran dari kondisi ekonomi masyarakat menengah saat pandemi, membuat masyarakat menengah sangat kesulitan.

Guna memenuhi kebutuhan energi gas yang terus meningkat, Diah mendorong pemerintah untuk mempercepat perkembangan pelaksanaan jaringan gas di seluruh wilayah.

“Potensi gas alam Indonesia sangat besar. Hal ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah. Oleh sebab itu, perlu ditopang oleh kebijakan yang progresif," paparnya.

Terkait jaringan gas, sebelumnya PT PGN Tbk menyatakan pihaknya memiliki kemampuan mendukung proses transisi energi melalui ketersediaan pasokan gas dan infrastruktur yang matang sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih menuju emisi nol pada 2060.

Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan dalam jangka pendek PGN akan terus memperkuat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan sumber pasokan gas bumi.

Langkah ini sangat strategis mengingat potensi kebutuhan gas bumi di masa depan akan semakin besar. Salah satunya terkait dengan kebijakan bauran energi baru terbarukan (EBT) hingga 23 persen pada 2025.

"Sebagai proses dari rencana penguatan bisnis tersebut, PGN telah mengintegrasikan infrastruktur di Sumatera bagian utara dan tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk meningkatkan keandalan dan fleksibilitas penyaluran gas ke seluruh segmen pasar. Pembangunan infrastruktur yang semakin terintegrasi ini akan menjadi prioritas utama PGN," jelas Haryo Yunianto dinukil dari Antara.