Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari mengkritisi program pembangunan satu juta jaringan gas bagi masyarakat hingga kini belum tercapai.

Dirjen Migas, Kementerian ESDM terus dikritik atas program ini.

Ia menilai, belum ada progres pembangunan jaringan gas yang luas dan semuanya masih dinilai biasa saja.

Dalam keterangannya, ia mempertanyakan keseriusan Dirjen Migas dalam menangani persoalan ini.

Pada rapat dengan jajaran Kementerian ESDM, pekan lalu, Diah sempat mempertanyakan ini dan terus mencecar Dirjen Migas soal capaian pembangunan jaringan gas.

Diah menyebut, pemerintah masih menjalankan usaha yang sangat "receh" untuk mencapai satu juta target jaringan gas yang direncanakan.

"Sampai kapan target tersebut bisa tercapai kalau pelaksanaan yang dilakukan masih biasa biasa saja," tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa 14 Juni.

Pada bagian lain, Diah juga menyerukan agar Dirjen Migas bersungguh-sungguh meningkatkan lifting Migas, menyusul temuan peningkatan cadangan Migas nasional.

"Jangan sampai upaya kita tidak optimal dalam memaksimalkan cadangan tersebut," harapnya.

Diah menambahkan, peran Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM juga dipertanyakan.

Idealnya, fungsi utama Inspektorat Jenderal adalah mengawasi pelaksanaan semua perencanaan di Kementerian ESDM.

"Misalnya, inspektorat harus mengawasi pembangunan jaringan satu juta jaringan gas yang belum tercapai dan temuan cadangan Migas untuk peningkatam lifting," pungkas Diah.