Bagikan:

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) semakin optimis menumbuhkan kinerjanya pada tahun 2022. Salah satu pendorongnya adalah momentum perhelatan G20, dimana Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi November tahun ini.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan, tahun 2022 menjadi tahun pemulihan ekonomi pasca menurunnya tren penularan COVID-19, seiring dengan program percepatan vaksinasi dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) oleh pemerintah. "Karena itu, hal ini menjadi sinyalemen sekaligus momentum opportunity bagi perseroan menunjukkan kinerja positif," kata Agung dalam keterangannya, Selasa 12 April.

Agung menyampaikan, pengungkit positifnya kinerja perseroan adalah perhelatan G20, dimana Indonesia ditunjuk sebagai Presidensi November tahun ini.

Untuk menunjang perhelatan itu, kata Agung, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20, salah satunya, Revitalisasi Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Berkonsorsium dengan PTPP, WIKA mendapat kepercayaan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Design and Build Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Pada proyek ini, Agung mengatakan konsorsium akan melaksanakan revitalisasi dengan cakupan pekerjaan airside dan landside yang meliputi penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxiway), peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat naratama dan naratetama.

Bandar Udara Halim Perdanakusuma akan menggunakan aspal PG 76 dengan kualitas terbaik sehingga akan semakin memuluskan penerbangan yang berlangsung di bandara tersebut. Revitalisasi juga mencakup renovasi gedung naratama dan naratetama, renovasi bangunan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam bandara dan penataan fasilitas lain.

Hingga pekan terakhir Maret 2022, kata Budi, perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp9,28 triliun atau naik 99,41 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

"Perolehan kontrak baru tersebut mencapai 21,79 persen dari target kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp42,57 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2022 ini ditargetkan 67 persen berasal dari induk dan 33 persen dari entitas anak," kata Budi.

Sebagai informasi, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung hari ini, emiten berkode saham ini memaparkan kinerja positif di 2021 dengan catatan laba bersih Rp117,66 miliar.

Tak hanya itu, Perseroan juga berhasil meningkatkan raihan kontrak baru, dari Rp23,37 triliun pada 2020 menjadi Rp26,81 triliun pada 2021.

Agung mengatakan torehan tersebut terang mencerminkan adaptifnya WIKA dalam menjaga konsistensi performa kerja tetap tangguh pada masa pandemi COVID-19.

Selain itu, kata Agung, hal ini juga merupakan realisasi prinsip kehati-hatian, terutama untuk menjamin likuiditas dalam rangka mengedepankan tanggung jawab kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, serta mendorong pertumbuhan perusahaan bisa menjadi lebih cepat pada tahun 2022 ini.

"WIKA ingin seluruh elemen, pulih bersama, menjadi lebih kuat, dan bangkit dari keterpurukan akibat pandemi pada dua tahun terakhir. Kerja sama dan inklusivitas yang telah dilakukan semua pihak bisa menjadi jawaban sekaligus solusi pemulihan," katanya.