Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan rokok milik konglomerat Susilo Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk membukukan penurunan laba bersih di tahun 2021 lalu dibanding tahun sebelumnya. Emiten berkode GGRM tersebut meraih laba bersih Rp5,6 triliun sepanjang 2021, turun 26,7 persen dari raihan laba bersih tahun sebelumnya Rp7,64 triliun.

Dalam laporan keuangan Gudang Garam, dikutip Rabu 6 April, perseroan sebenarnya mengantongi pendapatan jumbo mencapai Rp124,88 triliun, atau naik 9,1 persen dari omzet periode tahun sebelumnya sebesar Rp114,47 triliun.

Namun demikian, beban biaya pokok penjualan turut melonjak 13,9 persen menjadi Rp 110,6 triliun dari sebelumnya Rp97,08 triliun. Alhasil, laba bruto menurun 17,8 persen menjadi Rp14,27 triliun dari semula Rp17,38 triliun.

Pendapatan Gudang Garam dari divisi lainnya tercatat menyusut 15,9 persen menjadi Rp236,67 miliar dari semula Rp281,55 miliar. Di sisi lain, beban lainnya justru meningkat 14,6 persen menjadi Rp4,3 miliar dari Rp3,75 miliar.

Adapun, beban usaha turun 5,67 persen menjadi Rp7,15 triliun dari Rp7,58 triliun. GGRM ini membukukan laba kurs sebesar Rp 16,71 miliar sepanjang 2021, dari semula membukukan rugi kurs Rp38,69 miliar.

Secara total, laba usaha tercatat menjadi Rp7,36 triliun atau turun 26,69 persen dari Rp10,04 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan turun 24,63 persen menjadi Rp 7,28 triliun dari sebelumnya Rp9,66 triliun.

Dari sisi pengeluaran, Gudang Garam mencatatkan penyusutan beban bunga hingga 80,42 persen menjadi Rp74,91 miliar dari semula Rp382,72 miliar. Sementara itu, beban pajak penghasilan menyusut 16,41 persen menjadi Rp1,68 triliun dari Rp2,01 triliun.