Bagikan:

JAKARTA - Produsen rokok milik konglomerat Susilo Wonowidjojo, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada kuartal I 2022. Laba bersih dan pendapatan perseroan turun di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Dalam laporan keuangan Gudang Garam, dikutip Senin 9 Mei, laba bersih perseroan turun 38,5 persen menjadi Rp1,07 triliun di tiga bulan pertama 2022. Penurunan laba bersih seiring koreksi pada pendapatan GGRM.

Pendapatan perusahaan turun 1,51 persen menjadi Rp29,29 triliun di periode Januari-Maret 2022. Pada kuartal I 2021, pendapatan GGRM tercatat sebesar Rp29,74 triliun.

Adapun biaya pokok penjualan perseroan naik tipis atau 0,69 persen menjadi Rp26,01 triliun. Sehingga, menghasilkan laba kotor sebesar Rp3,27 triliun atau turun 16,15 persen secara tahunan.

Pendapatan lainnya GGRM turun 21,91 persen menjadi Rp94,11 miliar dari sebelumnya sebesar Rp120,53 miliar. Kemudian, beban usaha meningkat 6,14 persen menjadi Rp1,9 triliun.

Lalu, laba kurs tercatat turun menjadi Rp4,8 miliar dari sebelumnya Rp22,55 miliar. Alhasil, GGRM mencatatkan laba usaha sebesar Rp1,46 triliun atau turun 35,11 persen secara tahunan.

Bottom line GGRM kian tertekan dengan adanya kenaikan beban bunga menjadi Rp93,84 miliar. Periode yang sama tahun sebelumnya, beban bunga GGRM tercatat sebesar Rp29,36 miliar.

Hingga akhir Maret 2022, GGRM mencatatkan total aset sebesar Rp88,54 triliun atau turun dari akhir Desember 2021 sebesar Rp89,96 triliun. Rinciannya, total liabilitas turun 8,15 persen menjadi Rp28,17 triliun dan total ekuitas naik 1,82 persen menjadi Rp60,36 triliun.