KALSEL - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat selama Ramadan dan Idulfitri.
"Jumlah tersebut meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2021 lalu," kata Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah dalam siaran pers, Antara, Selasa, 5 April.
Langkah tersebut dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali.
Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri, diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai.
Selain menyiapkan uang tunai, Bank Indonesia juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran non tunai, seperti digital banking, uang elektronik dan QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
Mempertimbangkan kondisi COVID-19 terkini serta aspek kesehatan masyarakat, sebut dia, layanan penukaran uang Rupiah pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H dilakukan melalui penukaran uang di perbankan, dimulai 4-29 April 2022.
Kegiatan tersebut, terang dia, tersebar di 198 titik layanan penukaran atau 168 titik layanan bank umum dan 30 titik layanan BPR tersebar di seluruh wilayah kerja KPwBI Provinsi Kalimantan Selatan atau bertambah 20 persen dari tahun lalu.
Untuk penukaran uang di Mobil Kas Keliling KPwBI Provinsi Kalimantan Selatan, terang dia, dilakukan mulai tanggal 5, 11, 12, 18, 19, 25 dan 26 April 2022, di Lapangan Kamboja Banjarmasin.
Penukaran uang melalui kas keliling kembali hadir, papar dia, setelah vakum dua tahun akibat pandemi.
Guna menghindari kerumunan, masyarakat, dia mengharapkan, agar memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
Lebih lanjut dia mengemukakan, Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, berhemat dan merawat rupiah guna mendorong kesadaran masyarakat untuk semakin cinta, bangga dan paham rupiah.
"Cinta rupiah dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri keaslian rupiah, merawat rupiah serta menjaga tupiah. Bangga rupiah dengan memahami rupiah merupakan simbol kedaulatan negara, alat pembayaran sah dan alat pemersatu Bangsa,"tegasnya.
Sedangkan paham rupiah, tambahnya, dilakukan dengan mengenal fungsi rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian berupa, bertransaksi, berbelanja serta berhemat.
BACA JUGA:
"Bank Indonesia juga senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga terkait untuk memberikan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai guna mendukung kelancaran transaksi di masyarakat selama periode Ramadhan dan Idulfitri 1443 H," ujarnya.