Bank Mandiri Gencar Perluas Inklusi Keuangan Melalui Mitra Agen
Ilustrasi (Foto: Dok. Bank Mandiri)

Bagikan:

JAKARTA - Bank Mandiri disebutkan terus mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan di masyarakat melalui pemberdayaan mitra Mandiri Agen.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan melalui mitra agen tersebut masyarakat dapat memperoleh berbagai layanan keuangan, mulai dari pembukaan rekening, transaksi tarik dan setor tunai, pembayaran kredit, serta program bantuan sosial.

“Kami konsisten mendukung peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang sejalan dengan salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 4 April.

Menurut Josephus, pencapaian target tersebut dapat semakin mendukung langkah menciptakan sektor keuangan yang lebih berkelanjutan.

“Kehadiran mitra agen semakin membuka akses keuangan masyarakat, khususnya kepada mereka yang belum bankable,” tutur dia.

Lebih lanjut, Josephus menyampaikan pula jika perseroan membidik pertumbuhan dan pengembangan usaha melalui referral penyaluran kredit mikro. Kata dia, kinerja mitra agen hingga Februari 2022 mencatatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp12 triliun dari 1,8 juta nasabah.

“Jumlah transaksi melalui agen kami mencapai 6,3 Juta transaksi dengan valuasi sebesar Rp7,1 triliun,” ucapnya.

Sebagai informasi, bank pelat merah berkoda saham BMRI itu tengah berupaya memenuhi target pertumbuhan mitra agen sebesar 20 persen dari jumlah saat ini yang sebanyak 100.000 agen.

Dalam prakteknya di lapangan, Bank Mandiri kemudian menyelenggarakan sejumlah program berhadiah kepada para agen guna memacu kinerja agar memberikan pelayanan terbaik dan jangkauan keuangan yang semakin luas.

“Ke depan, Bank Mandiri melalui mitra agen berinisiatif meningkatkan pemanfaatan kanal layanan digital untuk lebih mendorong inklusi keuangan di Indonesia untuk memberikan pengalaman yang nyaman dan menyeluruh, mengintegrasikan berbagai layanan keuangan, dan pada akhirnya mendorong terciptanya open ekosistem,” tutup Josephus.