Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah secara resmi telah mulai membangun proyek pabrik Katalis Merah Putih oleh PT Katalis Sinergi Indonesia. Pabrik resmi dimulai di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Jl. Jend. A. Yani, No. 39, Dawuan Tengah, Kalihurip, Cikampek, Jawa Barat.

Pabrik Katalis Merah Putih merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang diproyeksikan dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel sehingga berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT), khususnya sektor bioenergi dan turut mengurangi emisi GRK serta bermanfaat bagi masyarakat.

Hadir dan memimpin peresmian groundbreaking, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pendirian pabrik katalis merah putih merupakan bukti sinergi yang harus terus ditumbuhkembangkan di berbagai bidang. Menurutnya, inisiatif dari penelitian inovasi terus dikembangkan menjadi suatu bentuk industri.

"Kita melihat bahwa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah konsorsium dari badan-badan usaha BUMN, nah inilah sinergi yang harus terus kita tumbuh kembangkan, kita harapkan inisiatif daripada penelitian, inovasi ini terus bisa dikembangkan menjadi satu bentuk industri," kata Arifin.

Ditegaskan Arifin, negara ini memerlukan teknologi dan para intelektual untuk melakukan proses-proses penelitian dan untuk itu harus ada sinergi antarlembaga.

"Sudah lama sekali kita selalu menggaung-gaungkan, kita harus memiliki teknologi sendiri untuk bisa mengisi keperluan bangsa ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan kita bisa melakukan kemandirian di segala hal," lanjut Arifin.

BACA JUGA:


- https://voi.id/ekonomi/146015/pln-bawa-kabar-baik-untuk-antam-smelter-feronikel-di-halmahera-timur-bakal-dapat-pasokan-listrik-80-mva

- https://voi.id/berita/145984/persoalan-minyak-goreng-diduga-sudah-diambil-alih-langsung-jokowi-bagaimana-nasib-mendag

- https://voi.id/berita/145863/terkuak-pabrik-oli-palsu-di-penjaringan-dan-batu-ceper-yang-beroperasi-sejak-2017

[/see_also

Saat ini Indonesia hanya memiliki satu pabrik katalis dengan lisensi Jerman sehingga terjadi keterbatasan pemenuhan katalis nasional dan berdasarkan catatan yang ada, nilai kebutuhan katalis di Indonesia saat ini mencapai lebih kurang 500 juta dolar AS, dan diproyeksi meningkat dengan CAGR 6 persen, hampir seluruh kebutuhan nasional diimpor dari luar negeri. Volume kebutuhan katalis di Indonesia yakni untuk Industri Petrokimia sebesar 1.500 ton per tahun, Oleokimia sebesar 800 ton per tahun dan untuk industri Refinery sebesar 18.000 ton per tahun.

Pabrik katalis merah putih yang diberi nama PT Katalis Sinergi Indonesia (PT KSI) didirikan pada tanggal 30 Desember 2020 dalam rangka komersialisasi katalis merah putih dan mencukupi kebutuhan katalis untuk pengembangan greenfuel. Perkiraan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp286 miliar dengan kapasitas terpasang sebesar 800 ton per tahun dan berlokasi di Kawasan Industri Cikampek.

Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai dalam waktu 13 bulan. Dan diharapkan pada tahun 2023 mendatang dapat segera berproduksi untuk memenuhi kebutuhan katalis nasional.