Produksi Sawit BUMN Cuma 6 Persen di Tanah Air, Erick Thohir Minta Swasta Selesaikan Permasalahan Minyak Goreng di Dalam Negeri
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Dok. Kementerian BUMN)

Bagikan:

JAKARTA - Kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di pasar Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun mengajak perusahaan swasta untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Alasannya, kata Erick, perusahaan pelat merah tak mampu memenuhi kebutuhan minyak goreng nasional. Hal tersebut lantaran berkaitan dengan kapasitas produksi.

"Kebutuhan minyak goreng itu 9 juta, 6 juta curah, 3 juta bermerek, kita hanya 750 ribu. Saya sangat mengetuk hati pihak-pihak swasta yang jauh lebih besar produksinya dari kami untuk membantu," kata Erick di Instagram resminya @erickthohir, dikutip Sabtu, 26 Februari.

Meski begitu, Erick memastikan Kementerian BUMN berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga minyak goreng di dalam negeri.

Erick mengatakan melalui Holding Pangan (ID Food) dan PTPN, BUMN telah melakukan operasi pasar minyak goreng di beberapa wilayah. Total distribusi sebanyak 4,3 juta liter dari awal Februari hingga 21 Februari.

"Operasi pasar yang dilakukan BUMN ini menjadi bagian membantu, tidak menyelesaikan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Erick Thohir memastikan bahwa Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group menjadi solusi di tengah mahalnya harga dan langkanya minyak goreng di pasaran.

Seperti diketahui, sejak akhir 2021 minyak goreng mengalami lonjakan harga. Pemerintah pun memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga yakni Rp14 ribu per liter. Namun, kelangkaan minyak goreng justru terjadi pasca kebijakan tersebut berlaku.

Erick mencatat tingkat produksi PTPN Group di industri sawit hanya mencapai 6 persen. Namun, kata Erick, Kementerian BUMN akan menginisiasi agar masyarakat tetap dapat memperoleh minyak goreng di pasaran. Salah satunya dengan menyalurkan seperempat dari produksi untuk ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.

"Total produksi PTPN di industri sawit memang hanya 6 persen. Namun kami tetap turun untuk berusaha membantu masyarakat. Karena itu seperempat dari produksi, kali ini kami dorong untuk ikut serta membantu ketersediaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat," ujarnya dikutip dari Instagramnya @erickthohir, Senin, 21 Februari.

Di samping itu, Erick menekankan bahwa segala kemampuan BUMN akan dikerahkan sebagai solusi atas permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat.