Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan bahwa Holding Perkebunan Nusantara atau PT Perkebunan Nusantara (Persero) Group menjadi solusi di tengah mahalnya harga dan langkanya minyak goreng di pasaran.

Seperti diketahui, sejak akhir 2021 minyak goreng mengalami lonjakan harga. Pemerintah pun memutuskan untuk mengluarkan kebijakan minyak goreng satu harga yakni Rp14.000 per liter. Namun, kelangkaan minyak goreng justru terjadi pasca kebijakan tersebut berlaku.

Erick mencatat tingkat produksi PTPN Group di industri sawit hanya mencapai 6 persen. Namun, kata Erick, Kementerian BUMN akan menginisiasi agar masyarakat tetap dapat memperoleh minyak goreng di pasaran.

Salah satunya dengan menyalurkan seperempat dari produksi untuk ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat.

"Total produksi PTPN di industri sawit memang hanya 6 persen. Namun kami tetap turun untuk berusaha membantu masyarakat. Karena itu seperempat dari produksi, kali ini kami dorong untuk ikut serta membantu ketersediaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat," ujarnya dikutip dari Instagramnya @erickthohir, Senin 21 Februari.

Di samping itu, Erick menekankan bahwa segala kemampuan BUMN akan dikerahkan sebagai solusi atas permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat.

Seperti diketahui, PTPN Group akan mendedikasikan sekitar 750.000 liter per bulan selama 5 bulan untuk mendukung program minyak goreng murah Rp14.000 per liter di seluruh Indonesia. Holding Perkebunan Nusantara pun sudah mulai melakukan operasi pasar minyak goreng harga terjangkau di Cianjur, Jawa Barat pada akhir pekan lalu.

Kemudian, PTPN III kembali melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel 2022 dengan merek Nusakita. Kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi minyak goreng dengan harga terjangkau dan menjaga stabilitas harga minyak tahun ini.

Kegiatan operasi pasar dilaksanakan di alun-alun Cianjur dan Kebun Gedeh PTPN VIII serta menyediakan 834 karton minyak goreng atau setara dengan 10.008 liter dengan harga Rp14.000 per liter. Pasar minyak murah digelar dengan mekanisme selisih biaya dengan harga jual menjadi beban PTPN Group Yang diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Erick pun mengapresiasi inisiatif PTPN III yang melakukan kegiatan pasar minyak goreng ritel tahun 2022 dengan merek Nusakita tersebut.